Bupati Cianjur Herman Suherman angkat bicara mengenai pembangunan jembatan 'siluman' meski tidak ada akses jalan. Herman berdalih hal itu dilakukan untuk menyelamatkan anggaran.
Menurutnya pada perencanaan awal, jembatan tersebut berada di jalur awal, di mana jembatan bambu dibangun. Namun lantaran ketinggian jembatan masih cukup rendah dan khawatir terhantam luapan air sungai, jembatan pun ditinggikan dan arahnya dialihkan.
"Jadinya ditinggikan, terus arahnya digeser untuk mempermudah akses jalan yang nantinya akan dibangun," ujar Herman, Senin (18/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengatakan perubahan tersebut membuat anggaran yang ada hanya cukup untuk pembangunan jembatan utama. Akibatnya tidak ada akses menuju jembatan tersebut.
Namun, Herman menegaskan jika hal itu dilakukan agar anggaran yang ada tidak sia-sia.
"Daripada jembatannya tetap rendah, terus dihantam air hingga rusak. Makanya diubah. Untuk menyelamatkan anggaran, supaya tidak sia-sia membangun jembatan," tuturnya.
Ia mengaku akan berkomunikasi dengan Dinas PUPR terkait jalan menuju jembatan, sehingga jembatan tersebut bisa segera digunakan.
"Iya nanti coba dikomunikasikan dengan Dinas PUPR, untuk jalannya seperti apa. Apakah oleh Pemkab atau desa, supaya secepatnya dibangun dan bisa digunakan jembatannya," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Warga cianjur dihebohkan dengan viralnya jembatan 'siluman' yang buntung atau tidak memiliki akses jalan menuju jembatan tersebut. Pembangunan jembatan yang kini tak bisa digunakan tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 199 juta.
(mud/mud)