Warga Cianjur dihebohkan dengan keberadaan jembatan 'siluman' yang buntung atau tanpa akses penghubung. Pembangunan jembatan yang kini tak bisa digunakan itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 198 juta.
Berdasarkan penelusuran detikcom di laman lpse.cianjurkab.go.id, diketahui jika pembangunan Jembatan Leuwi Dahu di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, menggunakan dana APBD tepatnya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Proyek pembangunan jembatan menggunakan sistem pengadaan langsung (PL) dengan nilai pagu Rp 200 juta dan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 199.289.074.
Setelah melalui tahapan penawaran dan negosiasi, paket pekerjaan tersebut ditetapkan dengan nilai anggaran Rp 198.513.908. Sedangkan pelaksana pengerjaan yakni CV Nurkarisma. "Untuk anggarannya pembangunannya sekitar Rp 198 juta. Saya tahu nilainya saat awal komunikasi pengerjaan jembatan dan penandatanganan serah terima," ujar Kepala Desa Cibokor Elian Syahudin, Senin (18/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, jembatan tersebut mulai dibangun pada Agustus 2021 dan rampung sekitar tiga pekan lalu. "Sampai sekarang (jembatan) belum bisa digunakan, makanya kita juga belum melakukan peresmian. Percuma diresmikan kalau tidak bisa digunakan," kata Elian.
![]() |
Lantaran tidak memiliki jalan penghubung yang seolah buntung, jembatan itu dijuluki 'siluman'. Adam Syahidan (27), warga Cibokor, mengaku bingung dengan adanya jembatan tersebut. Menurutnya, masyarakat membutuhkan akses jembatan untuk beraktivitas.
"Selama ini warga berharap ada jembatan permanen, karena selama ini harus melalui jembatan bambu yang kadang membuat pengendara sepeda motor jatuh. Tapi sudah ada (jembatannya) jadi bingung, karena tidak ada akses jalan ke jembatan," kata Adam.
Dia mendesak pemerintah segera membangun jalan, sehingga jembatan tersebut bisa dimanfaatkan. "Ya kami hanya berharap sekalian dibangun jalannya, supaya cepat bisa digunakan. Jadi warga mengirim hasil bumi juga mudah," ujar Adam.