Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pasirloa, Kecamatan Sindangresmi dengan Desa Karyasari, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten dilaporkan ambruk pada Jumat (15/10) kemarin. Selain kerap digunakan warga, jembatan ini pun sering dilintasi anak-anak ketika berangkat ke sekolah.
"Jembatan ini kan akses terdekat, kang. Anak-anak sekolah juga sering lewat sini kalau pagi-pagi berangkat. Jadinya kan bahaya kalau sampe anak sekolah lewat sini," kata Tini warga setempat kepada wartawan saat dihubungi melalui sambungan telepon di Pandeglang, Banten, Sabtu (16/10/2021).
Tini berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan atas ambruknya jembatan gantung yang berada di desanya itu. Pasalnya jika harus melewati jalan lain, jarak tempuh warga malah menjadi lebih jauh dua kali lipat dibanding melewati jembatan tersebut.
"Muternya jauh kalau lewat jalan lain, makanya pengennya cepet dibenerin. Biar bisa dilewatin lagi terus enggak membahayakan sama warga di sini," harapnya.
Sekretaris Desa Pasirloa, Kecamatan Sindangresmi, Pandeglang Ruyat menyatakan, jembatan itu merupakan jalan pintas yang biasa digunakan warga saat berpergian. Sebetulnya kata dia, ada jalur utama yang lebih aman namun jarak tempuhnya lebih jauh dibanding melewati jembatan tersebut.
"Jembatan itu cuma jalur pintasan doang kang, ada jalan utamanya mah. Tapi emang anak-anak sekolah juga seringnya lewat ke sana, karena lebih dekat," terangnya.
Ruyat mengaku sudah melaporkan kerusakan jembatan gantung itu ke pihak kecamatan. Ia juga sudah mengimbau warganya supaya tidak melintas dulu di atas jembatan tersebut untuk menghindari adanya korban jiwa.
"Sudah, sudah kami laporkan ke kecamatan. Kami juga udah imbau ke warga mending muter aja ke jalan lain daripada maksa lewat jembatan itu, khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan apalagi sampe timbul korban jiwa," pungkasnya.
(ern/ern)