Kelakuan Penagih Pinjol, Teror Teman Peminjam untuk Tagih Utang

Kelakuan Penagih Pinjol, Teror Teman Peminjam untuk Tagih Utang

Syahdan Alamsyah - detikNews
Sabtu, 16 Okt 2021 15:55 WIB
Penagih pinjol teror teman peminjam untuk tagih utang
Penagih pinjol teror teman peminjam untuk tagih utang/Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi -

Debt collector Pinjaman Online (Pinjol) tidak hanya meneror ke peminjam uang, beberapa teman si peminjam juga ikut diteror oleh nomor tak dikenal yang langsung menagih utang.

Biasanya nasabah Pinjol kerap menyertakan nomor darurat, teman hingga kenalannya saat membuat aplikasi pinjaman. Ketika terlambat membayar, penagih tidak segan meneror nomor-nomor yang disertakan tersebut.

Hal itu dialami Nurlela warga Palabuhanratu yang juga admin halaman Facebook My Palabuhanratu itu mengaku pernah tiba-tiba di telepon hingga dikirimi pesan oleh penagih aplikasi pinjol. Tidak hanya satu kali, hal itu dialami Nurlela berkali-kali hingga ia terpaksa mematikan telepon seluler dan memblokir kontak-kontak tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dikirimi foto selfie nasabahnya lalu diteleponin, itu beda-beda orang atau beda-beda nasabah begitu. Mungkin nomor saya disertakan sebagai kontak darurat oleh yang bersangkutan saat meminjam," kata perempuan yang akrab disapa Misber oleh membernya tersebut, kepada detikcom, Sabtu (16/10/2021).

Nurlela mengaku diancam dengan kata-kata kasar agar si peminjam agar membayar utangnya. Padahal dari nama-nama yang disebut penagih Pinjol ada sebagian yang tidak dikenal oleh Nurlela. Menurutnya aksi teror itu berlangsung sejak Juli hingga September.

ADVERTISEMENT

"Pakai kata kasar ya, mereka minta tolong dibilangin ke saudara kamu ke teman kamu agar segera lunasi utang. Saya jawab ya saya enggak kenal orangnya, ada yang kenal sih ada hanya tidak saya forward cukup tahu aja. Akhirnya ya saya blokir aja," ujar Nurlela.

Nurlela kemudian mengirimkan beberapa tangkapan layar yang menyertakan foto selfie peminjam. "Sering juga beberapa followers yang mengeluhkan soal teror telepon itu, hanya saya menyarankan agar diblokir saja," imbuhnya.

Nurlela juga mengaku pernah dikirimi foto seseorang yang dia kenal dan bekerja sebagai dokter. Dalam pesannya si dokter tersebut disebut sebagai penipu.

"Saya kenal fotonya dan namanya juga sama, dia berprofesi sebagai dokter. Akhirnya saya forward tapi enggak dibalas sama orangnya," ungkap Nurlela.

Isi pesan yang diterima Nurlela berisi :

TOLONG SAMPAIKAN KPD PENIPU (Menyebut Nama)
UTK BYRKAN SEKARANG TAGIHANNYA DIAPLIKASI
PINJAMAN DUKU MINIMAL PERPANJANGAN/
PELUNASAN JUMLAH POKOK KRN SUDAH JATUH
TEMPO DAN TIDAK ADA ETIKAD BAIK SAMA SEKALI.
JIKA MASIH TIDAK ADA RESPON DAN PEMBAYARAN
KAMI ANGGAP BELIAU MENYETUJUI PERLUASAN
PENAGIHAN KESEMUA NO KONTAK TANPA
TERKECUALI SERTA GRUP DONASI DANA SEBAGAI
PENANGGUNG JAWAB TERIMA KASIH.

Ada juga nasabah yang dijadikan buronan, ceritanya di halaman berikutnya..

Simak video 'Kilas Kasus Pinjol Ilegal yang Digerebek di Jakbar':

[Gambas:Video 20detik]



Dijadikan "Buronan"

Serupa dialami Sul, warga Cicurug, Kabupaten Sukabumi juga pernah terkaget-kaget karena tiba-tiba salah seorang kenalannya dijadikan buronan oleh pinjol. Pesan soal buronan itu ia terima melalui aplikasi pesan singkat yang juga menyertakan foto kenalannya itu.

"Kejadiannya beberapa bulan lalu, ada pesan katanya dari koperasi simpan pinjam menanyakan salah seorang kenalan saya. Dia mengirim foto dan menyertakan tulisan seolah-olah kenalan saya itu berstatus buronan karena kasus penipuan meminjam uang dan tidak dikembalikan," kata Sul bercerita.

Karena penasaran Sul kemudian menelepon kenalannya itu, ternyata cerita soal buronan yang ia terima melalui aplikasi perpesanan itu hanya ancaman agar kenalannya membayar utang.

"Saya telepon ternyata baik-baik saja, orangnya ada di rumah tapi memang dia mengaku pinjam ke Fintech ilegal yang dia unduh dari play store. Dia malah meminta penagih untuk datang ke rumahnya tapi katanya tidak ditanggapi," pungkas Sul.

Halaman 2 dari 2
(sya/err)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads