Ridwan Kamil Tawari Kaleng Merah dan Kuning, Mumtaz Rais: Enggak Dua-duanya

Ridwan Kamil Tawari Kaleng Merah dan Kuning, Mumtaz Rais: Enggak Dua-duanya

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 14 Okt 2021 10:15 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Mumtaz Rais
Foto: Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Mumtaz Rais (Tangkapan layar).
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menawari Ketua DPP PAN Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (POK) Mumtaz Rais dua kaleng berisi kerupuk. Satu kaleng berwarna kuning dan satu kaleng lainnya berwarna merah.

Dalam unggahan reel Instagram @mumtaz.rais, terlihat Mumtaz tengah duduk di meja makan. Momen itu, diduga saat pelaksanaan workshop nasional PAN yang digelar pekan lalu di Nusa Dua, Bali.

"Lagi di Bali nih, Pulau Dewata pasti makannya enak. Aduh lapar banget, pesan makan dong, pesan makan," ujar Mumtaz dalam unggahan reel Instagramnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian dari belakang muncul sosok pria membawa dua kaleng kerupuk. "Selamat datang di Bali, ada dua pilihan kerupuk khas Bali, mau yang kiri kuning apa yang kanan merah? sesuai pilihan hati biasanya warna apa?" ujar sosok tersebut.

"Yang mana ya, Enggak dua-duanya deh, bisa cari yang lain enggak bli?" tanya Mumtaz.

ADVERTISEMENT

"Enggak bisa pilihannya cuma dua," jawab sosok tersebut.

"Ya enggak bisa karena kita enggak ada kursi, di sini (di Bali)," balas Mumtaz lagi sambil berkelakar.

"Masa Gubernur Jabar bawa jauh-jauh, tidak bisa," ujar sosok yang ternyata adalah Ridwan Kamil.

Mumtaz pun kemudian melihat kepada sosok tersebut. "Kang Emil!" seru Mumtaz.

"Selamat buat acara PAN di Bali, sehat-sehat. Beli dipan di Balikpapan, yang terdepan hanya partai PAN," ujar Ridwan Kamil.

Dalam keterangan unggahannya, Mumtaz menyebut performa Ridwan Kamil dalam menyampaikan materi pada workshop PAN merupakan yang terbaik. Seperti diketahui, dalam acara itu DPP PAN turut mengundang sejumlah tokoh seperti Anies Baswedan, Khofifah, dan Erick Thohir.

"Tapi menurut Bang Jago sih RK yang paling TOP. Ini pendapat pribadi ya, bukan pendapat partai lho. tapi insting Bang Jago mengatakan Insya Allah terbuka kesempatan RK untuk Pilpres nanti," ujar Mumtaz.

Ridwan Kamil dan PAN Mesra

Hubungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Partai Amanat Nasional (PAN) kian mesra. Hal itu terbukti dalam rangkaian Workshop Nasional DPP PAN yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (5/10/2021).

Ketika itu Ridwan Kamil menjadi pembicara terkait topik kepemimpinan di era pasca pandemi di hadapan ribuan kader PAN yang menyaksikan secara hybrid (luring dan daring).

Usai memberikan materi pria yang akrab disapa Kang Emil itu memberikan hadiah berupa batik rancangannya kepada Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.

"Tiap pemimpin backgroundnya beda-beda ya. Saya background-nya arsitek hobi menggambar, jadi menggambar kota, alun-alun, batik pun saya gambar. Ini batik saya desain, sudah dipakai (boyband) Super Junior di Korea, warnanya biru khusus untuk para pemimpin," ucap Kang Emil seperti dilihat detikcom dari live streaming PAN TV, Rabu (6/10/2021).

Usai menerima hadiah tersebut, Zulhas -sapaan Zulkifli- menyebut jatuh cinta dengan Kang Emil.

"Saya jatuh cinta dengan Kang Emil ini, saya kira teman-teman di seluruh Tanah Air yang hadir hari ini, apa yang disampaikan (Ridwan Kamil) ini banyak menginspirasi, masa kalian tidak mau seperti Kang Emil," ujar Zulhas.

Zulhas menyebut ada kesan yang membekas dalam dua pertemuan dengan Kang Emil. Namun, kata Zulhas dalam workshop Nasional itulah yang paling membekas.

"Saya dua kali ketemu tapi agak dalam ini yang kedua. Yang pertama waktu di pondok di gunung. Saya simak betul. Ini yang kedua, saya simak betul. Bukan jatuh cinta lagi, lama-lama jatuh cinta betulan," ucap Zulhas.

Pengamat Sebut Langkah Kang Emil Berat Bersama PAN Menuju 2024

Peneliti pada Magnum Opus Research & Political Consulting Iman Soleh mengatakan, terlalu riskan bagi Kang Emil untuk maju ke bursa Pilpres bila dari PAN. Pasalnya, saat ini ada dua pekerjaan rumah yang harus dihadapi PAN mulai dari rendahnya elektabilitas hingga gesekan dengan Partai Ummat.

"Kalau bicara siapa yang diuntungkan, PAN merasa beruntung dengan hadirnya kang Emil di beberapa acara itu kan dibawa Bima Arya yang kebetulan figurnya mewakili PAN. PAN sedang mengalami konflik internal elitnya berseteru dengan pak Amin Rais. PAN juga baru bergabung dengan koalisi pemerintah jadi bisa dikatakan PAN agak terlambat dalam mencari keuntungan secara politik," ujar Iman saat dihubungi detikcom, Kamis (7/10/2021).

Namun, Iman bilang kehadiran Kang Emil justru akan memberikan keuntungan bagi PAN, yakni meningkatkan popularitas partai tersebut. Selain itu, PAN juga perlu tokoh yang moncer secara nasional untuk meningkatkan elektabilitasnya.

"Dalam suatu acara beliau katakan siap Pilpres, Tapi beliau tidak mengatakan berangkat dari PAN untu dicalonkan ke RI 1. Kalau Kang Emil berpikir strategis berangkat dari PAN untuk RI 1 saya pikir terlalu riskan bagi Kang Emil untuk ambil keputusan itu," ujarnya.

"Kenapa ? PAN sedang menghadapi konflik internal. Elektabilitas juga PAN kritis. Sehingga kalau pilih kenapa harus di PAan. Kenapa tidak di partai yang elektabilitasnya lebih tinggi, andai kalau bersama PAN tentu harus mencari partai lain untuk mendongkrak lebih tinggi," ucapnya.

Iman juga menyoroti elektabilitas Kang Emil yang masih belum stabil di lembaga-lembaga survei. Sosoknya masih saling salip dengan Menparekraf Sandiaga Uno atau Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Berbeda dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo atau Prabowo yang stabil di posisi top.

"Ini waktu semakin bergulir belum ada elektabilitas yang settle. Selama ini Prabowo, Ganjar, Anies kadang kang Emil muncul kadang enggak (di posisi atas). Kalau misal Kang Emil ambil alternatif dengan partai yang lebih besar, kemungkinan akan menjadi alternatif karena partai tersebut sudah memiliki tokoh," pungkas Iman.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads