Dijanjikan Jadi PNS, 10 Warga Lebak Ditipu Calo hingga Puluhan Juta

Dijanjikan Jadi PNS, 10 Warga Lebak Ditipu Calo hingga Puluhan Juta

Rifat Alhamidi - detikNews
Selasa, 12 Okt 2021 14:26 WIB
Ilustrasi Penipuan
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Lebak -

Seorang pria berinisial H (51) dilaporkan warga Malingping, Lebak, Banten ke polisi. Ia dilaporkan lantaran dituding telah menipu 10 warga dengan menjanjikan bisa mengangkat mereka menjadi PNS tanpa tes apapun di Samsat dan RSUD Malingping, Kabupaten Lebak.

Informasi yang diperoleh, tujuh di antara 10 orang yang kena tipu itu ialah DY, AA, SL, SH, SG, BY dan AN yang merupakan warga Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Lebak. Mereka mengaku sudah menyerahkan uang dari mulai Rp 5 juta hingga Rp 27 juta kepada H dengan iming-iming bisa langsung diangkat menjadi PNS di kedua instansi tersebut.

"Warga saya ada tujuh orang yang kena tipu, dijanjiin langsung diangkat PNS. Tapi sampe uang itu dikasih, enggak ada kabar lagi dari orangnya (H)," kata Kepala Desa Rahong Ubed Jubaedi saat dihubungi wartawan di Lebak, Banten, Selasa (12/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ubed mengatakan, aksi tipu-tipu dengan modus bisa langsung menjadi PNS ini terjadi pada bulan Mei lalu. H disebut mematok tarif puluhan hingga ratusan juta kepada warganya dengan syarat uang muka bervariatif mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 27 juta jika mereka ingin bisa langsung diangkat menjadi seorang abdi negara.

Namun semenjak uang itu diserahkan, hingga kini ketujuh warganya malah tak mendapat kabar apapun mengenai pengangkatan menjadi PNS. Bukan hanya itu, saat didatangi, H kata Ubed malah mengancam akan melaporkan mereka ke polisi atas dugaan rencana penyerangan.

ADVERTISEMENT

"Ada yang diminta Rp 300 juta sampe Rp 428 juta, nah buat jaminan suruh ngasih DP-nya dulu. Karena enggak ada kabar, kan kita mau datangin tuh orangnya mau kita ajak musyawarah gimana ini kepastiannya. Eh malah kita yang mau dilaporkan karena dianggapnya mau ada penyerangan," ucapnya.

Lantaran merasa geram dengan ulah H, ketujuh warganya ini lalu mendatangi Polres Lebak untuk membuat laporan dugaan penipuan pada Jumat (8/10) kemarin. Ubed mengaku semua barang bukti mengenai aksi tipu-tipu yang dilakukan H sudah diserahkan ke penyidik kepolisian mulai dari rekaman percakapan, bukti transfer dan foto penyerahan uang tersebut.

"Buktinya lengkap, sudah kita serahkan semua ke polisi,"ucapnya.

Ditawari Jadi PNS di Dinas PUPR Lebak

Selain ketujuh orang itu, aksi tipu-tipu dengan modus bisa langsung diangkat menjadi PNS ini menimpa tiga warga lain asal Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten. Ketiga orang ini diiming-iming oleh seorang pria berinisial S yang menjanjikan bisa langsung bekerja di Dinas PUPR Lebak asalkan membayar sejumlah uang.

Ketiganya yakni R, SN dan BR. Usut punya usut, S ini berstatus sebagai PNS yang bertugas sebagai guru SMP di Kabupaten Lebak. Dia juga disebut-sebut merupakan orang dekat H yang menjalankan aksi penipuan tersebut.

"S ini kakak iparnya H. Cuma kalau dia (S) nawarinnya di PUPR Lebak, katanya bisa langsung kerja asalkan ngasih uang dulu," tuturnya.

Ubed berharap polisi bisa segera mengusut laporan ini. Pasalnya, kedua oknum ini sudah tidak mau menunjukan itikad baik meskipun sempat ditemui untuk bermusyawarah supaya bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Dia kan enggak mau tanggung jawab, malah mau ngelaporin kita balik. Masyarakat tentunya pengen supaya mereka ini dihukum seberat-beratnya, karena ada oknum PNS-nya juga yang sudah menipu warga saya," tandasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Lebak AKP Indik Rusmono membenarkan mengenai laporan dugaan penipuan ini. Indik mengatakan saat ini timnya masih mendalami laporan itu dengan mengumpul beberapa barang bukti.

"Masih kita dalami kang, masih pemeriksaan saksi. Soalnya baru kemarin laporannya," pungkasnya saat berbincang dengan detikcom melalui pesan singkat WhatsApp.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads