Babak Baru Kasus ASN Diduga Aniaya Anak Tiri di Pandeglang

Babak Baru Kasus ASN Diduga Aniaya Anak Tiri di Pandeglang

Rifat Alhamidi - detikNews
Senin, 11 Okt 2021 15:25 WIB
Ilustrasi kekerasan anak Bullying
Ilustrasi kekerasan anak (Ilustrator: Edi Wahyono/detikcom)
Pandeglang -

Polisi memastikan akan memanggil oknum aparatur sipil negara (ASN) Pandeglang, inisial AG, atas laporan dugaan penganiayaan kepada anak tirinya, FT (8). Polisi perlu memeriksa sang oknum untuk mengumpulkan bukti keterangan lebih lanjut.

"Penyelidikannya masih berlanjut, besok (Selasa) kita akan periksa terlapornya untuk pengumpulan bukti supaya lebih kuat," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Fajar Mauludi saat berbincang dengan detikcom di ruang kerjanya, Senin (11/10/2021).

Menurut Fajar, pihaknya tak mau terburu-buru memutuskan penyelidikan atas kasus ini. Sebab, dia menjelaskan, perkara ini memerlukan keterangan yang lebih kuat lantaran menyangkut ranah pribadi rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kami ingin memastikan apakah kasus ini ternyata murni merupakan bentuk orang tuanya dalam mendisiplinkan anak atau ada hal lain yang ternyata berbeda. Itu perlu penyelidikan lebih dalam," ujar Fajar.

Fajar memastikan penyidik sudah mengantongi hasil visum atas pelaporan anak tiri yang diduga telah dianiaya oleh oknum ASN tersebut. Hingga kini, anggotanya masih mempelajari hasil visum itu untuk memutuskan kelanjutan perkaranya.

ADVERTISEMENT

"Hasil visumnya sudah ada, masih dipelajari sama anggota. Besok (Selasa) setelah pemanggilan terlapor, kami akan putuskan lagi bagaimana kelanjutannya. Nanti dikabarin lagi ya," kata Fajar.

Psikolog Soroti Kasus ASN Aniaya Anak Tiri

Psikolog asal Pandeglang, Rika Kartikasari, ikut menyoroti kasus ini dan mendorong polisi terus mengusut laporannya hingga tuntas. "Karena begini, efek yang ditimbulkan atas dugaan penganiayaan itu pasti ada. Ini kan masuknya ke KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) ya, itu efeknya bisa sampai si anak ini dewasa," katanya saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon, Senin (11/10/2021).

Rika menyatakan, KDRT bahkan bisa memberikan efek perubahan kepribadian terhadap anak yang menjadi korbannya. Ia pun menyoroti kasus ini jika menemui jalan buntu dan akhirnya diselesaikan melalui jalur damai, sang oknum ASN itu bisa saja terulang lagi di kemudian hari.

"Kalau misalnya dia damai terus korbannya masih berinteraksi sama pelaku, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Perilaku KDRT itu akan terulang lagi, atau korbannya yang malah menghindari pelaku karena dia merasa takut," ujarnya.

Ia lantas mendorong polisi menyelesaikan perkara ini hingga sang anak tak merasa trauma kembali. Pasalnya, menurut Rika, anak yang mengalami dugaan KDRT akan mendapat trauma berkepanjangan hingga menjadi dewasa jika tak didampingi secara serius.

"Karena kalau sampai ada perubahan kepribadian atas efek KDRT ini, waktu pemulihannya itu jangka panjang. Meskipun nanti misalnya diproses secara hukum atau tidak, tetap kepribadian si anak ini akan berbeda dengan orang yang tidak mengalami kekerasan di rumah. Maka, memang harus ada pendampingan serius untuk pemulihan rasa traumanya," tutur Rika.

Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Pandeglang Ahmad Subhan menegaskan perlu ada pemulihan secara intensif kepada sang anak yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum ASN ini. Sang anak pun perlu mendapat pendampingan dari psikolog karena khawatir ulah ayah tirinya itu malah akan menimbulkan trauma yang berkepanjangan.

"Kami juga sudah koordinasi dengan APH yang menangani kasus ini, tentu akan kami dampingi terus pemulihannya secara intensif. Karena kami khawatir ini menimbulkan trauma, walaupun kemarin pas konsultasi si anak itu belum menunjukkan tanda-tanda (trauma) tersebut," ucap Ahmad.

Halaman 3 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads