Warga tiga RW di Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung mengeluh kesulitan air karena sumur milik mereka mengering. Hal tersebut akibat dikeringkannya Situ Sipatahunan.
Situ yang dibuat pada 1971 itu harus dikeringkan agar mempermudah perbaikan pintu air. Selain perbaikan pintu air, akan ada pengerukan dasar situ yang kini sudah dangkal. Namun, sudah satu tahun pengerjaan, pengerukan belum terlihat.
Hal tersebut dituturkan salah satu warga RW 5 di kelurahan tersebut, Agus (45). Sejak dikeringkannya situ, kata Agus, berpengaruh kepada pasokan air kepada sumur miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah miliknya berada tidak jauh dari situ, hanya terpisah oleh jalan raya. "Sumur saya habis, kosong nggak ada air. Sekalinya ada air, keruh sekali," ucap Agus kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).
Dia terpaksa harus mencari air di tempat yang lebih tinggi. Untungnya, di dalam situ, terdapat sumur yang masih berisikan air.
Setiap pagi dan sore ia sering kali menimba air di sana. Menggunakan gerobak, ia mendorong air yang sudah ditampung dalam jeriken.
"Sudah setahun ini air sangat kurang, saya ambil air dari sumur di dalam," kata Agus.
Warga mendapatkan informasi bahwa situ tersebut akan dilakukan perbaikan pintu air dan pengerukan dasar situ. Namun, hingga setahun ini tidak terlihat adanya alat berat. "Iya katanya mau di-backhoe (dikeruk), tapi nggak jadi jadi," ucap Agus.
Simak juga 'Saat Kekeringan Landa Baleendah, Warga Manfaatkan Sumur Tua':
Ketua RW 05 di kelurahan tersebut, Ujang Rokajat, sudah lelah mendengar keluhan warga yang kehabisan air akibat dikurasnya air di Situ Sipatahunan. Ia menjelaskan, ada tiga rukun warga yang dialiri oleh situ tersebut. Dalam satu RW diperkirakan dihuni seribu keluarga.
"Waduh, saya sudah banyak pisan, mengeluh ke kami pengurus," kata Ujang.
![]() |
Air yang berada di situ sering kali dimanfaatkan warga untuk memasok air ke rumah menggunakan selang. Selain itu juga, air dari situ akan menyerap ke tanah dan nantinya akan keluar di sumur warga.
Maka itu, pihaknya meminta agar pihak terkait, termasuk Pemkab Kabupaten Bandung dan BBWS, memerhatikan nasib warga yang kini terdampak akibat dikeringkannya situ.
"Dengan kebutuhan air yang dibutuhkan masyarakat, kami masyarakat memohon kepada pemerintah yang berkaitan dengan Situ Sipatahunan, instansi terkait, agar supaya situ ini dinormalisasikan," ucapnya.
"Tapi sebelum ke sana, mohon, air dulu saja. Biar situnya terisi dulu, karena itu penting bagi kami," ujar Ujang menambahkan.