Gubernur Banten Wahidin Halim meminta sekolah yang ada muridnya terpapar COVID-19 ditutup sementara. Termasuk di Kota Tangerang yang ada 25 orang siswa setelah di PCR acak ada siswa yang reaktif.
"Yang ada di Kota Tangerang makanya ditutup dulu, saya bilang kalau ada indikasi tutup aja," kata Wahidin di Serang, Senin (4/10/2021).
Tapi, sejauh ini kata Wahidin khusus SMA-SMK belum ada laporan siswa yang terpapar. Mereka katanya relative lebih taat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aman karena udah gede-gede, relative sudah biasa," pungkasnya.
Pada Kamis (30/9) lalu, Pemkot Tangerang menemukan ada 25 murid SMP yang positif Corona. Mereka masuk pada kategori orang tanpa gejala atau OTG. Ke-25 murid itu berasal dari 18 sekolah yang ada di Tangerang yang dites melalui PCR secara acak saat diberlakukannya pembelajaran tatap muka.
"Kami juga mengambil inisiatif testing random, kan ini kita periksa PCR. Ternyata hasilnya dari 500-500 sampling yang kami lakukan dalam dua hari, totalnya dari 1.000 itu ada 25 yang reaktif COVID," kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah.
Temuan ini jadi sorotan salah satunya oleh Ombudsman RI Perwakilan Banten. Mereka meminta agar ada evaluasi khususnya mengenai penerapan prokes di Sekolah.
"Kita tidak tahu mereka terpapar di mana tapi harus jadi perhatian serius Pemkot melakukan evaluasi agar jumlah siswa yang terpapar tidak semakin banyak," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten Dedy Irsan kepada detikcom, Senin (4/10/2021).
Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat juga diminta memastikan orang tua mengizinkan jika anak tetap ingin masuk sekolah. Dan jika ada yang menolak tatap muka, maka Pemkot harus memberikan hak waktu belajar secara online.
Simak juga video 'Varian Delta Bermutasi Lagi, Menkes Budi: Kita Monitor Secara Ketat':