Fakta-fakta Ustaz di Sukabumi Diviralkan Dilantik Nyi Roro Kidul

Fakta-fakta Ustaz di Sukabumi Diviralkan Dilantik Nyi Roro Kidul

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 09:34 WIB
Geger ustaz di Sukabumi disebut wali dilantik nabi khidir-Nyi roro kidul
Geger ustaz di Sukabumi disebut wali dilantik Nyi Roro Kidul. (Tangkapan layar foto viral)
Sukabumi -

Sejumlah fakta terungkap pascaberedarnya permintaan maaf dari seorang pria yang mengaku sebagai pembuat pesan suara kewalian seorang ustaz Encep yang dilantik Nyi Roro Kidul di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Fakta mulai waktu pembuatan pesan suara hingga kemudian tersebar dan membuat resah warga di Kecamatan Surade. Meski pembuat pesan suara itu sudah meminta maaf, kasus tersebut hingga kini masih ditangani aparat Polres Sukabumi.

1. Asal Mula Pesan Suara Dibuat

Arif Rahman Hakim, dalam pengakuannya kepada Ketua DPC GP Ansor Kecamatan Surade Hamdin Al Murdani mengaku membuat pesan suara itu pada Rabu (29/9). Pesan suara itu kemudian ia kirim ke grup aplikasi perpesanan dan kemudian tersebar keluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menyebar ke grup LSM KPK Pasundan saya enggak tahu ya. Hanya saja pak Arif mengaku dia yang bikin voice di WAG itu, itu hari Rabu katanya bikinnya, sampai ke saya Kamis pagi, bada magrib hari Kamis saya temui pak Arfnya," kata Hamdin, Minggu (3/10).

2. Klarifikasi dari Ustaz Encep

Pihak GP Ansor mengklarifikasi perbuatan Arif yang membuat pesan suara yang disebut membuat gaduh dan merugikan pemilik pesantren yakni ustaz Encep. Hamdin menjelaskan bahwa tidak pernah ada pengakuan kewalian yang diucapkan oleh ustaz Encep.

ADVERTISEMENT

"Saya sampaikan bahwa saya terlibat di dalamnya selama 25 hari. Saya ikut dari awal sampai akhir, saya bilang itu bohong, setelah itu hari Jumat pagi, malamnya klarifikasi dengan camat, kades, perwakilan Polsek dan Koramil. Kemudian menjawab pernyataan publik atas tuduhan mengakunya ustaz Encep menjadi wali kami buat klarifikasi video dari ustaz Encep," tutur Hamdin.

Kamis (30/9) malam, video klarifikasi kemudian dibuat, klarifikasi ustaz Encep itu isinya begini. "Assalamualaikum pada hari ini, Kamis tanggal 30 September jam 20.00 WIB, dengan ini di Ponpes Nurul Ikhlas, saya atas nama Encep Jenal Muttaqin tempat tanggal lahir Sukabumi 04 01 1988. Dengan ini saya menyatakan bahwa saya tidak pernah menyatakan sebagai wali atau mengajarkan ajaran-ajaran sesat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Adapun berita yang telah tersebar itu adalah hoaks. Demikian pernyataan klarifikasi ini saya buat dengan keadaan sadar sehat jasmani dan rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun," kata Ustaz Encep.

Klarifikasi itu disaksikan oleh aparat desa dan kecamatan. Hadir juga dari kepolisian dan TNI. Video klarifikasi yang dibuat Ustaz Encep itu kemudian diviralkan dengan maksud untuk menetralisir pesan suara yang sudah lebih dulu viral.

Simak Video: Diisukan Jadi Wali Dilantik Nyi Roro Kidul, Ustaz Encep: Itu Hoaks

[Gambas:Video 20detik]



3. Keluarga Ustaz Encep Lapor Polisi

Ketua GP Ansor Kecamatan Surade Hamdin Al Murdani, yang juga santri dari Ponpes Nurul Ikhlas, diajak berunding oleh keluarga besar ustaz Encep yang mengaku dirugikan setelah tersebarnya pesan suara itu. Banyak kegiatan yang kemudian dibatalkan, sampai kemudian langkah hukum diambil untuk menetralisir tekanan akibat hoax dalam pesan suara itu.

"Ini enggak bisa dibiarkan ini harus masuk ke jalur hukum. Keluarga yang minta saya jelaskan kapasitas saya sebagai Ansor, saya hanya menjadi saksi dan kapasitas saya terlibat dalam kegiatan tersebut kerjasama antara Ansor dengan pesantren acara haul akbar terakhir," ujarnya.

Pada Jumat (1/10) pagi, akhirnya persoalan itu dilimpahkan ke LBH GP Ansor Kabupaten Sukabumi. Keluarga ustaz Encep sudah menguasakan seluruh persoalan tersebut ke LBH GP Ansor. Tidak lama kasus itu kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian.

Dalam keterangannya kepada detikcom, polisi membenarkan soal pelaporan itu. "Munculnya keresahan di warga terkait adanya dugaan seseorang yg mengaku sebagai wali, Polres melakukan langkah awal melakukan pulbaket dilokasi baik terhadap ustaz yang diduga maupun keterangan saksi sekitar lokasi," kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah, Sabtu (2/10).

Hasil keterangan awal, polisi tidak menemukan fakta bahwa Ustaz Encep menyatakan diri sebagai wali. "Hasil Pulbaket awal diketahui bahwa ustaz tersebut tidak pernah menyatakan dirinya sebagai wali, sehingga yang bersangkutan merasa dirugikan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sukabumi," tutur Dedy.

4. Pembuat Pesan Suara Meminta Maaf

Pihak GP Ansor menerima pesan suara berisi permintaan maaf dari Arif pria pembuat pesan suara itu. Pesan dari Arif itu diterima setelah LBH dan keluarga Ustaz Encep melaporkan soal hoaks dan fitnah itu kepada aparat kepolisian.

"Laporan sudah masuk tiba-tiba ada voice note ke saya permohonan maaf jangan ada pihak ketiga dan lain-lain. Saya bilang bukan minta maaf ke saya, silahkan minta maaf ke ustaz Encep. Kalau yang mau lapor itu bukan urusan saya, karena saya tidak dirugikan. Yang dirugikan pribadi ustaz dan lembaga. Nah setelah itu jam tiga sore kalau enggak salah dia bikin video klarifikasi. Itu laporan sudah masuk, kita sudah kuasakan ke LBH GP Ansor, sorenya jam lima ada empat saksi diperiksa termasuk saya," kata Ketua DPC GP Ansor Kecamatan Surade Hamdin Al Murdani.

"Setelah pulang saya ngobrol dengan keluarga, penyelesaian secara hukum bukan wilayah ustaz lagi dan keluarga. Ini sudah dikuasakan ke LBH. Tapi jika ada yang mau minta maaf, yang sudah menyebarkan dan membuat hoaks soal isu ini saya maafkan, kata ustaz bahkan sebelum meminta maaf sudah saya maafkan. Proses hukum bukan saya lagi yang berkewajiban, membereskan dari LBH GP Ansor," tutur dia menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads