Pemkab Cianjur meminta organisasi masyarakat (ormas) di wilayahnya menghentikan pertikaian. Konflik ormas berujung bentrok massal dikhawatirkan berdampak kepada reaksi investor.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pemerintah saat ini tengah berupaya mengembalikan perekonomian akibat dampak COVID-19. Upaya itu bisa terganggu dengan gesekan antarormas.
"Jelas akan mengganggu, investor menilai kondisi keamanan dan kondusif daerah di mana mereka berinvestasi. Mereka cenderung memilih daerah yang minim konflik antar ormas. Kalau banyak konflik, apalagi bentrok, investor bisa kabur, " ujar Herman, Rabu (29/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dikhawatirkan konflik ormas yang membuat investor kabur dan calon investor mengurungkan niatnya berinvestasi di Cianjur. "Ini yang dikhawatirkan dan mesti dipertimbangkan bersama. Sebab dampak jangka panjangnya pemulihan ekonomi jadi terhambat," kata Herman.
Sebab itu, Herman meminta ormas di Cianjur bisa bersatu untuk menjaga ketertiban dan keamanan. "Kalaupun ada kesalahpahaman segera dimusyawarahkan. Jangan berlarut hingga mengakibatkan konflik. Semoga deklarasi damai yang sudah dilakukan akan tetap dijaga dan tak lagi ada konflik atau bentrokan antarormas," tutur Herman.
Bentrokan maut melibatkan ormas Pemuda Pancasila (PP) dan BPPKB Banten terjadi di perbatasan Cianjur-Sukabumi, Minggu (26/9). Bentrokan yang diduga aksi balasan dari kejadian di Sumedang itu menewaskan satu orang.
Simak video 'Polisi Tetapkan 7 Tersangka Bentrok Maut di Perbatasan Cianjur':