Aksi premanisme menjadi momok menakutkan bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke Garut. Serangkaian aksi premanisme fenomenal sempat terjadi di kota tujuan wisata ini.
Belakangan ini warganet dihebohkan dengan adanya aksi premanisme pemalakan sopir truk yang dilakukan sekelompok preman di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Garut.
Dalam rekaman aksi premanisme tersebut yang viral di media sosial, terlihat seorang preman mengadang laju truk dan memalak sopir. Setelah didalami polisi, aksi itu ternyata berlangsung sudah cukup lama.
Polisi kemudian menangkap para pelaku. Ada dua orang preman kampung yang diamankan yakni H dan D. D diketahui merupakan bocah putus sekolah yang baru berusia 17 tahun. Sementara H merupakan pengangguran berusia 25 tahun.
Mereka terbiasa memalak sopir truk dan elf di lokasi tersebut. Mereka juga menjual paksa air mineral kepada para sopir.
"Kalau tidak diberi pilihannya dua. Pertama mobilnya dirusak, kedua diancam dianiaya," kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, Senin (27/9).
Saat dirilis polisi Senin sore kemarin. Keduanya menyampaikan komentar menohok. D mengaku memiliki jatah untuk memalak sopir truk dan elf setiap hari Jumat. Dalam setiap aksi, dia bisa meraup keuntungan hingga Rp 300 ribu.
"Uangnya untuk makan," ucap D singkat.
Sementara H, yang lebih 'senior' bisa mendapat untung hingga Rp 400 ribu setiap beraksi. Uang yang dia dapat sebagian ternyata dipakai untuk membayar arisan.
"Iya (untuk bayar arisan). Mabok kali-kali," ungkap H.
Aksi premanisme seperti ini mencoreng wajah Garut sebagai daerah tujuan wisata. Jauh sebelum aksi dua preman ini, Garut sempat digegerkan dengan aksi premanisme Dadang 'Buaya' yang melakukan penganiayaan terhadap nelayan hingga berani menyerang markas TNI dan Polri.
Dadang 'Buaya' membuat heboh seantero Garut kala dia nekat menyerang Koramil dan Polsek Pameungpeuk. Insiden itu berlangsung hari Jumat 28 Mei 2021 lalu.
Insiden bermula saat Dadang berpapasan dengan seorang nelayan setempat saat berkendara motor. Lantaran ditegur sang nelayan, Dadang 'Buaya' tidak terima dan menganiaya korban.
Korban kemudian mencari perlindungan ke kantor Koramil Pameungpeuk yang tak jauh dari lokasi kejadian yang berlangsung di sekitar daerah Mancagahar.
Bukannya sadar, pemilik nama asli Dadang Sumarna itu mengejar korban yang berada di kantor Koramil. Aksi Dadang akhirnya berhasil diadang anggota TNI yang bersiaga.
Gilanya Dadang, dia juga menyerang kantor Polsek Pameungpeuk saat itu. Dia akhirnya diciduk personel TNI-Polri dan diproses secara hukum.
Selain itu masih banyak lagi aksi-aksi premanisme yang terjadi. Mulai dari preman kelas kampung, hingga preman cilik bernama Ikal yang keluar-masuk bui gegara aksi jago membawa pistol.
Tak hanya itu, aksi premanisme juga berulang terjadi di kawasan wisata. Seperti aksi preman dengan modus cuci mobil di kawasan wisata Cipanas hingga karcis bodong di pantai selatan.
Aksi Polisi
Polisi sendiri sudah memonitor kasus-kasus tersebut. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan yang beberapa kali dilakukan pihak Polres Garut. Yang terbaru, ditangkapnya H dan D yang memalak sopir truk di Pameungpeuk.
Kapolres AKBP Wirdhanto mengatakan pihaknya banyak menerima masukan dari tokoh masyarakat untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan di wilayah Garut.
"Kami memang betul menerima sejumlah aduan dan informasi dari tokoh masyarakat terkait adanya aksi premanisme khususnya di wilayah garut selatan. Sudah kami lakukan penyelidikan," katanya.
Wirdhanto memastikan pihaknya berkomitmen untuk memberantas aksi premanisme yang ada di Garut. Polisi mewanti-wanti para preman yang berani mengganggu wisatawan dan warga.
Untuk memberantas premanisme, Polres Garut sudah membentuk tim khusus bernama Sancang yang memantau kegiatan meresahkan masyarakat khususnya premanisme dan narkotika. Tim Sancang yang beranggotakan belasan anggota Polri khusus disiagakan di titik-titik rawan kriminal.
Wirdhanto juga memastikan Garut aman untuk dikunjungi wisatawan.
"Tentunya di sini kami melakukan langkah preventif, preemtif maupun penegakan hukum," tutup Wirdhanto.
Lihat juga video 'Viral Preman Palak Sopir Truk di Garut':