SBMI Perjuangkan Kepulangan Rokaya TKI Indramayu yang Alami Sakit di Irak

Sudirman Wamad - detikNews
Minggu, 26 Sep 2021 19:35 WIB
Foto: TKI asal Indramayu minta dipulangkan ke Indonesia (Istimewa).
Indramayu -

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tengah memperjuangkan memulangkan Rokaya (40), tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sakit-sakitan di Irak.

SBMI Indramayu mengaku telah berkoordinasi dan menyampaikan aduan kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

"Ya termasuk Bupati Indramayu dan BP2MI. Kita sudah mengadu ke pemerintah daerah dan pusat," kata Ketua SBMI Kabupaten Indramayu Juwarih saat dihubungi detikcom, Minggu (26/9/2021).

Lebih lanjut, Juwarih mengatakan Rokaya merupakan TKI asal Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Rokaya mulai bekerja di wilayah Erbil, Irak pada 10 Januari 2021.

"Kondisi PMI (pekerja migran Indonesia) saat ini sedang sakit-sakitan, bagian kepala, leher ada benjolan serta selaput mata membengkak. Namun majikan tetap terus mempekerjakan tanpa membawanya berobat ke dokter, hanya diberi obat-obatan biasa. Selain itu PMI sering dipekerjakan di rumah saudaranya majikan," kata Juwarih.

Ia menduga Rokaya merupakan korban tindak perdagangan orang. "Dia diberangkatkan di saat pandemi. Indikasinya unprosedural dan korban TPPO," kata Juwarih.

Sebelumnya, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bernama Rokaya (40) membuat video yang membetot perhatian publik. Rokaya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu memulangkannya dari Irak.

Rokaya membuat video singkat berdurasi 01.49 menit. Dalam video itu, Rokaya memperkenalkan dirinya dan menjelaskan tentang rasa sakit yang tengah dideritanya. Rokaya mengaku menderita sakit pada bagian leher dan mata.

Dalamm video itu, Rokaya juga sempat menunjukkan bagian punggungnya. Ia mengeluhkan rasa sakit. Bahkan, Rokaya mengaku rutin mengosumsi obat pereda sakit kepala setiap harinya. Namun, majikannya tak mengizinkan Rokaya pulang. Sebab, dalam potongan video itu, Rokaya mengaku ditebus dengan harga mahal. Rokaya meminta Presiden Jokowi untuk bisa memulangkannya.

"Saya minta pulang enggak boleh. Pak Presiden tolong pulang kan saya ke Indonesia. Mata saya kalau dilihat ada bintik-bintik hitam semuanya, banyak. Saya sudah enggak sanggup kerja lagi. Saya mi ta tolong, pulang kan saya Pak Presiden," kata Rokaya dalam potongan video yang diterima detikcom dari SBMI Indramayu.




(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork