PHSNI Tagih Janji Cellica-Aep Perhatikan Nasib Guru Honorer Karawang

PHSNI Tagih Janji Cellica-Aep Perhatikan Nasib Guru Honorer Karawang

Yuda Febrian Silitonga - detikNews
Rabu, 15 Sep 2021 10:49 WIB
Ilustrasi guru dan murid
Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Karawang -

Persatuan Honorer Sekolah Negeri Indonesia (PHSNI) Karawang meminta Pemkab Karawang memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

Ketua PHSNI Karawang, Sodikin mengatakan ada ribuan guru honorer di Karawang diupah minim dengan rata-rata 400 ribu per bulan, dan paling tinggi 1 juta.

"Saat ini ada 2.196 jumlah guru honorer kategori 2, dan 3.000-an jumlah guru honorer non kategori 2, semuanya itu rata-rata diupah Rp 400 ribu sampai 1 jutaan," katanya saat diwawancarai melalui aplikasi WhatsApp, Rabu (15/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lanjutnya, ia meminta agar Pemkab memperhatikan nasib guru honorer, dengan menaikan dana tambahan, dan program Peningkatan Mutu Manajemen Sekolah (PMMS) sebesar 25 persen.

"Saat kontestasi politik, kami guru honorer pasangan Cellica-Aep karena menjanjikan akan memperhatikan nasib guru honorer, jadi saat setelah terpilih menjadi kepala daerah, janji itu belum direalisasikan," katanya.

ADVERTISEMENT

Bukan itu saja, ia juga menjelaskan pada Senin (13/9) kemarin, atau sehari sebelum HUT Karawang ke-388, seluruh guru honorer kategori 2 serempak melaksanakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, lebih dari 90 persen guru honorer mendapatkan nilai di bawah ambang batas.

"Sesuai arahan, dan instruksi dari Panitia Seleksi Nasional (Pansenas) dari Kemendikbud Ristek, dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dilaksanakan secara nasional. Dimana lebih dari 90 persen guru honorer kategori 2 dinilai oleh Pansenas di bawah ambang batas," ungkapnya.

Sodikin menilai penetapan nilai ambang batas oleh pansenas dinilai terlalu tinggi.

"Jika kita bertempur dengan sesama rekan sendiri yang sudah mendapat sertifikat pendidik (Serdik) secara otomatis kita kalah saing untuk mengisi formasi sekolah yang dilamar dengan mereka yang telah memiliki afirmasi lolos murni 100 persen kompetensi teknisnya. Jadi kita hanya sebagai peserta yang turut memeriahkan saja karena sudah dipastikan pemenangnya dari guru honorer yang sudah bersertifikasi," tandasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads