Eks pimpinan DPRD Jawa Barat Ade Barkah disebut melakukan ancaman ke Bappeda Jabar agar memuluskan anggran proyek pembangunan di Kabupaten Indramayu. Selain ancaman, Ade Barkah juga 'menekan' Bapppeda untuk memasukkan usulan kegiatan proyek di Indramayu.
Perbuatan Ade Barkah tersebut terungkap dalam sidang lanjutan kasus tersebut di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (13/9/2021). Hal itu terungkap saat jaksa KPK memeriksa saksi Kabid Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Jabar Yuke Mauliani Septina.
Yuke awalnya menjelaskan soal usulan untuk pembangunan yang bersumber dari APBD Provinsi Jabar. Menurut dia, usulan itu dilakukan langsung oleh kabupaten dan kota melalui RKPD online. Namun, usulan yang masuk ditutup sebelum Musrenbang. Usulan dari Ade Barkah ternyata belum masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas hal itu, Ade Barkah lantas melakukan beberapa hal. Jaksa KPK Feby Dwi menanyakan ada tidaknya peran DPRD Jabar yang diungkapkan oleh Yuke.
"Informasi yang saya terima Ade Barkah dan Siti Aisyah," tutur Yuke.
Yuke menjelaskan peran Ade Barkah dan Siti Aisyah. Menurutnya, sebagai pimpinan DPRD Jabar saat itu, Ade Barkah meminta Bappeda Jabar untuk mengkroscek ulang usulan dari anggota DPRD Jabar.
Menurut Yuke, merujuk pada aturan resmi, usulan dari DPRD seharusnya lewat e-planning atau bila ada yang bersumber dari pokok pikiran DPRD Jabar bisa menyurati langsung Kepala Bappeda.
Namun dalam praktiknya, Ade Barkah disebut tak mengikuti tahapan itu. Ade Barkah justru mengirimkan flashdisk ke Bappeda Jabar yang dikirimkan oleh staf Ade Barkah.
"Flashdisk yang saya terima sudah ada nama kegiatan dan angka dari DPRD, bukan dari Bappeda," kata dia.
Ade juga pernah menyatakan untuk usulan dari DPRD dilakukan satu pintu lewat dirinya. Menurut dia, permintaan Ade Barkah untuk mengecek usulan program proyek Indramayu lewat flashdisk dilakukan beberapa kali.
"Mungkin ada beberapa kegiatan yang ditolak oleh kami. Kemudian diberikan flashdisk dan minta dicek lagi setelah diperbaharui. Bahkan Ade pernah meminta kembali RKPD dibuka lantaran usulan dari Indramayu belum masuk," tutur dia.
Ade juga berkomunikasi dengan Yuke terkait kegiatan Indramayu yang belum masuk. Ade meminta RKPD itu dibuka kembali.
"Dia WA saya ada beberapa kegiatan Indramayu belum masuk aplikasi dan minta dibuka. Saya bilang sudah selesai diproses perencanaan. Saya sempat menolak, dia jawab kalau tidak dibuka aplikasinya akan kisruh di DPRD. Namun saya tidak minta penjelasan soal kisruh itu," ucapnya.
Yuke juga menjelaskan peran Siti Aisyah. Eks anggota DPRD Jabar itu disebut kerap mendatangi Bappeda Jabar. Yuke juga meminta agar usulan termasuk Indramayu dan Kabupaten-kota Bekasi sebagai dapilnya masuk di dalam RKPD.
"Bahkan dia pernah meminta saya untuk memasukkan usulan. Namun saya bilang kami hanya menginput usulan yang masuk dari Kabupaten dan Kota," ujar Yuke.
(dir/mso)