Petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kota Banjar melakukan inspeksi dan penggeledahan di semua sel tahanan, Rabu (8/9/2021) malam. Dari hasil penggeledahan ditemukan sejumlah barang-barang terlarang atau barang yang tidak seharusnya ada di sel tahanan.
Petugas menemukan sejumlah kabel-kabel dan benda tajam berupa pisau hasil modifikasi dari sendok dan lainnya. Benda-benda berbahaya itu disembunyikan narapidana di antara tumpukan baju, di alas tidur atau diselipkan di lemari.
Kepala Lapas IIB Kota Banjar Muhammad Maulana mengatakan kegiatan inspeksi ini merupakan kegiatan rutin. "Sebenarnya kegiatan ini rutin kami lakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan," kata Maulana, Kamis (9/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh benda terlarang yang ada di sel tahanan kemudian diamankan oleh petugas untuk dimusnahkan. Sementara narapidana yang terbukti memiliki barang-barang tersebut diberi sanksi berupa teguran dan kehilangan hak remisi.
Terkait kabel-kabel yang ditemukan, Maulana menduga itu digunakan untuk menyambung listrik peralatan memasak air. "Charger ponsel nggak ditemukan, hanya kabel-kabel untuk menyambung listrik, ya untuk memasak air," kata Maulana.
Maulana mengatakan di dalam sel tidak boleh menggunakan alat elektronik dan pihak Lapas pun tidak menyediakan sambungan atau colokan listrik. Tapi, narapidana biasanya mengakali hal itu dengan menyambung listrik dari sumber listrik lampu penerangan ruangan.
Penyambungan listrik yang seadanya tanpa memperhatikan standar keamanan itu menurut Maulana jelas membahayakan. Bisa memicu korsleting listrik bahkan berujung kebakaran.
"Ya mereka mengakali mengambil listrik dari lampu. Jelas berbahaya, makanya kami rutin melakukan pemeriksaan. Narapidana kan selalu mencari cara, makanya kita jangan lengah," kata Maulana.
Selain itu petugas Lapas Banjar juga melakukan inspeksi terhadap ketersediaan dan fungsi alat pemadam api ringan (APAR). Hasilnya semua berfungsi dengan baik.
"Semua alat pendukung pemadam kebakaran yang ada di Lapas Banjar masih berfungsi dan siap dipakai," tambah Maulana.
Tapi Maulana mengatakan Lapas Banjar belum dilengkapi oleh fasilitas hydrant untuk memenuhi kebutuhan air jika terjadi kebakaran.
"Kalau jaringan instalasi listrik sudah diperiksa oleh PLN, masih bagus karena bangunan Lapas Banjar relatif masih baru," kata Maulana.
Dia juga mengatakan Lapas Banjar sudah berkoordinasi merencanakan kegiatan simulasi bencana untuk meningkatkan kesigapan dan kesiapan petugas Lapas dalam berbagai kondisi.
"Kami rencanakan simulasi bencana, agar semua pihak terutama petugas tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Entah itu kebakaran, gempa bumi atau bencana alam lainnya," kata Maulana.
Simak video 'Wacana Pemerintah Kala Lapas Overload Bikin Petaka':