Senangnya Siswa di Bandung Ikut Pembelajaran Tatap Muka

Senangnya Siswa di Bandung Ikut Pembelajaran Tatap Muka

Wisma Putra, Whisnu Pradana - detikNews
Rabu, 08 Sep 2021 14:50 WIB
Siswa di Bandung senang bisa kembali sekolah tatap muka
Siswa di Bandung senang bisa kembali sekolah tatap muka (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Raut bahagia terpancar dari wajah Deo, siswa kelas 5 SD Ar-Rafi, Kota Bandung yang bisa kembali mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Deo mengaku senang bisa belajar di dalam kelas, duduk di kursi dan didampingi guru secara langsung dibandingkan belajar secara daring.

"Senang, rindu. Enak PTM," ujar Deo kepada detikcom, Rabu (8/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deo menyebut, belajar secara tatap muka lebih seru, karena bisa berinteraksi langsung baik dengan teman atau guru.

"Lebih seru, bisa ketemu teman, ibu guru dan bapak guru," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat disinggung apa saja yang harus dipersiapkan mengikuti PTMT di masa pandemi COVID-19, Deo menyebut intinya prokes harus dijaga.

"Pakai masker, jaga jarak, bawa makan dari rumah," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SD Ar-Rafi Siti Aisyah mengatakan, pihaknya saat ini terus memberikan pemahaman untuk menjaga protokol kesehatan kepada para siswa.

"Jam belajar kita mengikuti ketentuan di dua jam per hari untuk dua mata pelajaran, tapi diawal-awal kita tidak langsung ke pembelajaran masih ke motivasi bagaimana hidup sehat masih seputaran itu," kata Siti.

Siti mengungkapkan, dari 638 murid baru 496 murid yang mendapatkan izin dari orang tuanya.

"Total semua 638 tapi yang diizinkan itu sekitar 496, jadi nanti sistemnya misal ketika hari Senin itu yang datang ke sekolah Senin dan Rabu itu kelas 3, 5 dan 6 hari Selasa dan Kamis itu kelas 1, 2 dan 4 seperti itu. Tapi karena kapasitas kita masih 50% berarti hanya sehari seminggu jadi untuk Senin kelompok A mungkin ya di kelas tertentu untuk hari Rabu kelompok B nya di kelas tertentu," ungkapnya.

Siti menyebut, siswa yang tidak mendapatkan izin dari orang tua tetap mendapatkan fasilitas pembelajaran melalui daring.

"Tidak ada paksaan karena ini harus pure izin orang tua jadi memang sehari sebelumnya kita upload Google Form ya untuk surat perizinan orang tua kemudian mentrack perjalanan anak kemudian penyakit anak itu khawatirkan ketika diizinkan mungkin dia tidak sedang flu tapi ketika pelaksanaan sedang flu enggak boleh datang ke sekolah,"pungkasnya.

PTM SD-SMP di Bandung Barat 20 September

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan bakal melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang SD dan SMP pada 20 September mendatang.

Berdasarkan daya Dinas Pendidikan, jumlah SD di KBB mencapai 960 sekolah dan SMP 173 sekolah. Sementara jumlah total siswa baik SD maupun SMP keseluruhan sekitar 100 ribuan anak.

Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat Asep Dendih mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan sekolah yang siap menggelar PTM terutama dari segi sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan.

"Untuk PTM nanti tanggal 20 September. Sekarang sedang pendataan oleh pengawas pembina di masing-masing sekolah setingkat SD dan SMP. Tapi semua tergantung kesiapan sekolah juga mengenai kesiapan prokes, daftar periksa, dan bentuk koordinasi dengan gugus tugas setempat," ungkap Asep Dendih kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Asep mengatakan laporan sekolah yang siap melaksanakan PTM berjenjang dari gugus atau sub rayon masing-masing daerah ke Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) lalu kemudian dilanjutkan laporannya ke Dinas Pendidikan.

"Jadi yang menentukan juga siap atau tidaknya itu Satgas di masing-masing daerah sekolah, tapi semua izin PTM dari Disdik itu ya tanggal 20 September nanti," terang Asep.

Selain itu pihaknya juga masih memproses izin dari orangtua masing-masing siswa. Sebab setiap siswa yang bakal mengikuti PTM wajib mengantongi izin dari orangtuanya.

"Izin orangtua sedang berproses oleh gugus tugas sekolah yang akan memberikan daftar periksa izin orangtua dan komite. Jika ada orangtua yang tidak bersedia tatap muka maka akan kita berikan pembelajaran daring," jelas Asep.

Berdasarkan aturan pemerintah pusat, tatap muka bisa dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen bagi yang sudah divaksinasi dan 33 persen untuk yang belum divaksin secara menyeluruh.

"Ada beberapa sekolah yang sudah divaksin bisa menyelenggarakan tatap muka 50 persen dengan cara bergiliran dan lama belajarnya tidak seperti belajar biasa," jelas Asep.

Asep menjelaskan saat ini cakupan vaksinasi COVID-19 untuk kategori pelajar di Bandung Barat saat ini masih rendah. Baru sekitar 20 persen siswa berusia 12-17 tahun yang sudah divaksinasi COVID-19.

"Kalau jumlah guru sebanyak 85 persen yang sudah divaksinasi dari sekitar 8 ribu guru. PNS sebanyak 4 ribu dan guru honorer 4 ribu," pungkas Asep.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads