Pemkot Bandung mengklaim hari pertama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) berjalan dengan lancar. Namun, pihaknya mewanti-wanti soal prokes.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, jika ada sekolah yang sudah menggelar PTMT dan melanggar prokes, pihaknya tidak akan segan menutup kembali sekolah tersebut.
"Jangan sampai mereka ada pelanggaran dalam prokes, misal nanti ditemukan siswa masuk 100 persen tidak boleh," kata Ema usai meninjau prokes di SD Ar-Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Rabu (8/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ema menyebut, komitmen untuk menjaga prokes harus dilakukan oleh pihak sekolah.
"Paling utama komitmen dan disiplin, sekali ditemukan ada kesalahan melanggar mungkin pertama diperingati, kedua tidak ada peringatan kedua dan ketiga, kita eksekusi sekolah itu ditutup tidak ada PTM," tegas Ema.
Ema mengungkapkan, dari hasil pemantauan sementara PTMT berjalan dengan lancar. Sebelum ke SD Ar-Rafi, Ema melakukan pemantauan ke SMP PGII, Jalan Panatayuda, Kecamatan Coblong.
"Alhamdulilah, hari ini PTM di Kota Bandung sudah bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana. Sangat luar biasa, sangat bagus sesuai dengan yang dihabiskan dengan regulasi, itu yang membahagiakan kita, kami kunjungan berikan ruang untuk komunikasi karena sudah paham ya mau apa yang akan ditanyakan lagi," ungkapnya.
"Alhamdulillah, baik di PGII atau Ar-Rafi, semua sudah paham dengan aturan dalam pelaksanaan PTM ini," tambahnya.
Ema menuturkan, fasilitas kesehatan bagi siswa juga harus diperhatikan. Selain itu, Ema juga menyebut belum semua orang tua mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTMT.
"Di sini belum 100 persen karena masih ada orang tua yang belum mengizinkan, itu haknya, saya ingatkan kepada Kepala sekolah dan tenaga pendidik di sini bahwa hak-hak anak didik yang belum diizinkan orang tuanya harus dipenuhi," pungkasnya.
Attachments area