Tumpukan sampah di aliran Anak Sungai Cikapundung yang berada di Jalan Laswi Kota Bandung mendapat sorotan pegiat Wahana Lingkungan (Walhi) Jawa Barat.
Direktur Eksekutif Walhi Jabar Meiki W Paendong menyoroti program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) yang menjadi unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam penanganan sampah.
"Sebenarnya Kota Bandung sudah mendeklarasikan sebagai zero waste city, kota bebas sampah. Bukti komitmen itu dipertegas lewat Program Kang Pisman, cuman memang kalau faktanya demikian, masih ada tumpukan sampah ini yang menjadi catatan penting, ternyata belum maksimal juga program penanganan sampah untuk Kota Bandung," kata Meiki via sambungan telepon, Selasa (7/9/2021).
Meiki mengungkapkan, implementasi program Kang Pisman belum maksimal dilakukan dari tingkat Pemkot Bandung hingga kelurahan.
"Kalau kami lihat, kalau dikaitkan dengan Program Kang Pisman Sebenarnya dikatakan teknis mereka sampai ada membuat RTPS (rencana teknis pengelolaan sampah) harus diimplementasikan sampai kelurahan," ungkapnya.
"Kalau faktanya kami melihat memang masih banyak di beberapa titik timbulnya sampah, misalnya tadi disebutkan dan itu mencemari sungai, itu membuktikan bawasanya implementasi dari Program Kang Pisman belum maksimal, belum masif, akhirnya kami mempertanyakan keseriusan program ini, kalau sudah ada RTPS tapi tidak ada bentuk mengamalkan pengawasan dan juga implementasi yang konsisten faktanya seperti itu, pasti akan terjadi penumpukan timbulan sampah di titik-titik tertentu bahkan sampai di sungai," tambahnya.
"Misalnya dari kawasan hulu yang berada di wilayah Kabupaten Bandung, jadi sampahnya ini lintas sektor wilayah, jadi koordinasi itu penting dilakukan koordinasi karena hasil kajian dan analisa di lapangan seperti itu berarti koordinasi itu juga jangan hanya sebatas narasi, tapi harus dipercepat implementasi," jelasnya.
Jika tumpukan sampah ditemukan di aliran sungai, koordinasi harus terus dijalin agar permasalahan ini tidak kembali muncul.
"Kan sudah menyadari, ini ada kekurangan di koordinasi, itukan yang harus diperbaiki. Itu juga, tidak hanya di tataran publik di Kota Bandung tapi juga koordinasi, sosialisasi lewat koordinasi itu sendiri," ucapnya.
Saat disinggung kembali soal Program Kang Pisman, Meiki menilai implementasi program tersebut masih lemah.
"Menurut saya kelemahannya di implementasi, sejauh mana keseriusan kalau implementasi nya masih lemah. Mereka menyadari harus ada sosialisasi dan dibuktikanlah sosialisasi itu dengan implementasi," paparnya.
"Kan sudah ada beberapa kelurahan yang dijadikan pilot project zero waste melakukakan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Itu harus direplikasi di kelurahan lain, jadi diseriuskan tidak hanya sekedar program yang berbasis pilot project tapi diwajibkan di setiap kelurahan menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas itu yang dipertegas dengan Program Kang Pisman," tuturnya.
Menurutnya, jika program ini sudah dinilai baik maka harus terus dimasifkan dan ada pengawasan sampai tingkat kelurahan.
"Program ini dimasifkan dan harus ada bentuk pengawasan, sampai ke sistem sampai ada petugas khusus di level kelurahan yang fokus mengurusi program itu. Intinya implementasi, implementasi masih lemah," pungkasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Dudy Prayudi mengatakan permasalahan sampah harus diselesaikan dari sejak hulu ke hilir.
"Kalau penanganan sampah sungai ini harus dari hulu ke hilir. Sungai ini, hulunya di Kabupaten Bandung masuk ke Kota Bandung dan hilirnya di Kabupaten Bandung lagi," kata Dudy via sambungan telepon, Selasa (7/9/2021).
Dudy mengungkapkan, disamping soialisasi dan program penanganan sampah yang digulirkan Pemkot Bandung, penanganan sampah juga harus terintegrasi dengan pihak lain.
"Penanganan sampah ini harus terintegrasi satu sungai ini, berarti kan dengan kata lain perlu ada koordinasi dengan Kota kabupaten, dalam hal ini Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, terus juga sisi kewenangnya, sisi kewenangan ada beberapa instansi, BBWS di situ, PU, ada juga yang lain, nampaknya perlu ada koordinasi bagaimana kita menangani sampah untuk di sungai ini," ungkapnya.
(wip/mud)