Ratusan sekolah jenjang TK, SD, dan SMP di Kota Cimahi mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (6/9/2021). Namun siswa yang melaksanakan PTM masih dibatasi.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, dari 312 PAUD dan TK, sebanyak 221 ikut PTM. Sementara untuk jenjang SD dari 116 sekolah sebanyak 115 sekolah ikut PTM. Kemudian untuk jenjang SMP ada sebanyak 44 SMP ikut PTM sedangkan satu SMP tidak ikut PTM.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono siswa yang boleh mengikuti PTM yakni siswa yang sudah mendapatkan izin dari orangtuanya. Sebab ada sebagian siswa yang orangtuanya tidak memberikan izin anaknya mengikuti PTM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini banyak laporan juga dari guru ada orang tua yang putra putrinya tidak diizinkan ikut PTM karena baru melakukan perjalanan luar daerah. Misalnya di SMPN 1 Cimahi ini kelas 7 ada 11 orang yang tak ikut karena baru pulang dari luar daerah," ungkap Harjono kepada wartawan, Senin (6/9/2021).
Untuk itu pihaknya menginstruksikan kepala sekolah dan pengawas melakukan pendataan jumlah siswa yang baru melakukan perjalanan dari luar daerah dan yang tak diizinkan ikut PTM dengan alasan lain.
"Kepala sekolah diinstruksikan mendata siswa yang tidak diperbolehkan ikut PTM. Saat ini jumlahnya masih dihitung semuanya. Setiap hari koordinasi dengan semua pengawas," kata Harjono.
Harjono mengatakan pada bulan September dan Oktober ini merupakan masa transisi PTM sehingga bakal menjadi penentu ke depannya apakah PTM bakal dilanjutkan atau tidak.
"Dalam perjalanannya kalau sudah lewat masa transisi setelah Oktober itu masuk masa adaptasi, ikut ketentuan pemerintah. Masa adaptasi jam pelajaran biasa kekuatan peserta 50 persen. Jadi 2 bulan ini penentuan," jelas Harjono.
Harjono menyebut PTM ini diprioritaskan untuk siswa yang orang tuanya mengalami kendala dalam mengakses gawai dan internet selama pembelajaran dalam jaringan (daring).
"Untuk siswa yang melaksanakan PTM itu betul-betul yang memerlukan, misalnya yang terhambat dari kepemilikan gawai dan akses internet. Bagi yang keluarganya mudah mengakses itu diharapkan masih daring," terang Harjono.
Simak video 'Sejumlah Negara Mulai Menggelar Sekolah Tatap Muka':