Ketua DPRD Kuningan Vs Husnul Khotimah: Ponpes Limbah-Kunjungan Jokowi Batal

Round-Up

Ketua DPRD Kuningan Vs Husnul Khotimah: Ponpes Limbah-Kunjungan Jokowi Batal

Bima Bagaskara - detikNews
Senin, 06 Sep 2021 09:51 WIB
Heboh Ketua DPRD Kuningan sebut ponpes pembawa limbah
Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy (Foto: Bima Bagaskara/detikcom)

Atang menjelaskan dirinya pertama kali mendapat tangkapan layar Nuzul Rachdy pada Kamis 2 September 2021. Pada saat itu juga banyak pihak yang mempertanyakan batalnya kunjungan Jokowi ke Ponpes Husnul Khotimah.

"Dapat informasi soal chat itu berawal dari batalnya kunjungan Presiden itu, masyarakat bertanya-tanya apa sebabnya. Lalu hari Kamis itu ramai di grup beredar screenshot chat begitu, siapa yang screenshot maupun itu di grup mana saya juga tidak tahu," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Ponpes Husnul Khotimah buka suara terkait batalnya kunjungan Jokowi dan beredarnya tangkapan layar pesan WhatsApp yang diduga dikirim oleh Nuzul Rachdy. Achidin Noor, pembina Yayasan Ponpes Husnul Khotimah, mengatakan pihaknya merasa kena prank atas batalnya kunjungan Jokowi ke Ponpes Husnul Khotimah.

"Saya mah kena prank, Husnul di-prank," kata Achidin saat dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon.

ADVERTISEMENT

Achidin sendiri menduga ada kemungkinan batalnya kunjungan Jokowi ada kaitannya dengan isi pesan Nuzul Rachdy yang beredar luas itu. Kata dia, secara tidak langsung Nuzul juga mengakui telah mengirim pesan tersebut saat terlibat cekcok dengan warga.

"Kemudian beredar chat Nuzul Rachdy itu. Setelah muncul chat ini, saya berpikir benar berarti, Nuzul sebagai ketua DPRD dan pengurus partai bisa saja lapor ke pusat, 10 menit selesai itu, apalagi ditambah kontak-kontak ke Gus Yaqut," tutur Achidin.

"Diduga iya karena dia (Nuzul) ketika cekcok bilang itu chat saya di antara anggota kami, kan berarti benar diduga kuat dia yang kirim chat itu," ucap Achidin menambahkan.

Bukan kali ini saja Nuzul Rachdy terlibat masalah dengan Ponpes Husnul Khotimah. Sebelumnya, Nuzul juga tersandung masalah, saat itu ucapan Nuzul Rachdy saat melakukan wawancara dengan awak media dianggap telah menyakiti hati santri.

Kala itu, tepatnya 30 September 2020, politisi PDI Perjuangan ini mengucapkan kata-kata Ponpes Husnul Khotimah pembawa limbah yang kemudian mendapat kecaman oleh banyak pihak.

"Wah ini kedua kalinya ya. Dulu masalah limbah, sekarang soal chat ini. Ini dia (Nuzul) lagi, kenapa sih dia ini," ujar Achidin.


(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads