Dunia Siti Nurpadila (17), memang terasa sunyi namun dari lincahnya tarian jari di atas kanvas berhasil melahirkan karya lukis luar biasa yang berhasil memikat juri pada berbagai perlombaan di tingkat kabupaten dan provinsi
Dari tangan gadis tunarungu yang akrab disapa Dila itu lahir karya-karya lukis yang memenangkan berbagai perlombaan. Salah satunya karya yang dia namai 'Baduy Sukabumi' memenangkan juara 2 pada ajang Jabar Fest tahun 2021. Dila adalah satu-satunya gadis dengan disabilitas yang ikut dan menjadi juara dalam event itu.
![]() |
"Dila adalah satu-satunya peserta dengan disabilitas yang ikut dalam event itu dan menjadi juara, persaingan ketat dengan waktu terbatas namun berhasil menjadi juara, melukis karya yang dinamai 'Baduy Sukabumi'," kata Idhar Yunizar, guru pendamping Dila dari SLBN Mutiara Bahari Mandiri, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (2/9/2021).
Idhar kemudian menyebut sederet prestasi yang terbilang membanggakan telah diraih Dila, di antaranya juara 2 FLS2N tingkat provinsi tahun 2020, juara 2 Jabar Fest tahun 2021, juara 1 FLS2N tingkat Provinsi Jabar tahun 2021 dan juara 1 FLS2N tingkat Kabupaten Sukabumi tahun 2020-2021.
Bakat gadis yang tinggal di Kampung Babakan Paladang, RT 06 RW 03, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, itu ditemukan oleh Idhar saat Dila masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD).
"Saat itu masih kasar namun belum terarahkan, hanya suka menggambar lalu mewarnai tapi sudah kelihatan mewarnainya sangat rapih jauh dari teman-temannya. Makin ke sini makin terasah, lama-lama mulai halus hingga mulai halus. Tahapan dari mewarnai, menyalin, kemudian sudah kelihatan nih garis-garisnya, nanti akan terlihat bakatnya ke menggambar," ucap Idhar.
Idhar bercerita, Dila mengalami tuna rungu sejak kecil. Sisa pendengaran Dila hanya sedikit namun kondisi yang kini dialami gadis kelas 10 SLBN Mutiara Bahari Mandiri itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya dan memenangi berbagai perlombaan.
"Kami ingin mendorong dia terus berkarya dan karyanya itu tidak hanya lahir dan kemudian dinikmati di atas kanvas belaka. Nanti bisa dibuat Tote Bag, baju lukis yang lebih mengekspose karya Dila di media lain, karena harapan kami siapa tahu dia lulus sekolah bisa jadi wirausahawan melalui karya-karya seninya," ujar Idhar.
Pernyataan itu juga diamini Dila, dibantu bahasa isyarat oleh Idhar detikcom bercakap dengan gadis jago lukis itu. Dila menyebut bahwa lukisan yang dibuatnya lahir dari kesenangannya. Ia juga berharap punya peralatan sendiri untuk karya seni yang dihasilkannya.
"Ingin mendapatkan pekerjaan atau penghasilan dari hoby, melukis tidak hanya sekedar hoby tapi juga menyalurkan kesenangan. Harapannya ingin punya peralatan sendiri," ujar Dila dengan bahasa isyarat.
(sya/mso)