Sekelompok anak muda di Kota Bandung berkreativitas dengan menciptakan kotak tisu berbentuk mobil. Uniknya, bentuk hingga detail dari kotak tisu itu menyerupai mobil aslinya.
Meski dijalankan oleh sekelompok anak muda, geliat bisnis yang telah berjalan sejak 2016 itu tak main-main. Produk yang dibuat bengkel Rumah Kreatif Bandung ini telah mendarat di berbagai provinsi di Indonesia, bahkan di mancanegara seperti Filipina dan Dubai.
Puluhan kotak tisu berbentuk berbagai jenis mobil berjejer di bengkel Rumah Kreatif Bandung yang terletak di Sunrise Hill, Mandalajati, Kota Bandung. Jika dilihat sekilas, kotak tisu tersebut berbentuk seperti mainan diecast atau miniatur mobil karena warnanya yang mengkilap.
Salah seorang founder Box Tissue Rumah Kreatif Bandung Aditya Kresnawan mengatakan, bisnis tersebut berawal dari hobi yang digelutinya, yakni mengoleksi diecast dan mobil remote control (RC). Hingga akhirnya, ia bersama kedua kawannya berinisiatif untuk membuat suatu produk yang tak jauh dari hobi mereka.
"Dari 2016 kita hobi otomotif, sering mengoleksi diecast dari situ muncul ide untuk produk yang unik tapi fungsional juga, jadi muncullah ide bentuknya miniatur mobil tapi berfungsi untuk produk tisu," ujar Aditya saat ditemui, Rabu (1/9/2021).
Sudah hampir lima tahun berjalan, Aditya mengatakan saat ini terdapat ratusan tipe mobil yang bisa dirupakan dalam bentuk kotak tisu oleh Rumah Kreatif Bandung. Pemesan pun, ujar Aditya, bisa memesan bentuk kotak tisu mobil sesuai dengan keinginan mereka.
"Alhamdulillah bagus animonya, mungkin karena di Indonesia ini yang pertama. Apalagi bentuknya unik dan bisa di-cutom sesuai dengan bentuk mobil konsumen sendiri, mulai dari plat nomor, polet yang ada di mobil bisa disesuaikan. Kebanyakan sih disimpan di dashboard mobil, tapi di tempat lain juga bisa," ujar Aditya.
Ia mengatakan, dalam satu hari rata-rata bisa diproduksi 50 - 150 pcs. Kebanyakan pemesan memesan mobil berjenis SUV atau Family Car, satu kotak tisu dibanderol dengan harga Rp 199 ribu.
"Paling banyak mobil seperti Innova atau Avanza, sebulan kita bisa menjual hingga 1.000 pcs," ucapnya.
Dampak pandemi COVID-19 pun, dikatakan Aditya, tak begitu berpengaruh terhadap sisi penjualan kotak tisu tersebut. Hanya saja, sempat ada keterlambatan produksi akibat bahan baku yang tertahan di negara yang menerapkan lockdown
"Ada dampak sedikit dari pandemi, tapi tidak terlalu mempengaruhi dari segi penjualan kami. Di media sosial kita terus melakukan inovasi-inovasi, mengikuti zaman beradaptasi," katanya.
Saat ini bengkel tersebut telah mempekerjakan lebih dari 10 karyawan yang kebanyakan merupakan anak muda, ada juga beberapa orang yang terdampak pandemi, baru bergabung untuk membuat mobil kotak tisu.
"Karyawan kurang lebih 10, kebanyakan anak muda, baru-baru ini ada orang yang terdampak COVID-19. alhamdulillah bisa bantu dan kerja di sini juga," katanya.
(yum/mud)