Sekolah Tatap Muka SMA-SMK di Pandeglang, Satu Kelas Diisi 18 Siswa

Sekolah Tatap Muka SMA-SMK di Pandeglang, Satu Kelas Diisi 18 Siswa

Rifat Alhamidi - detikNews
Rabu, 01 Sep 2021 12:33 WIB
Pembelajaran tatap muka SMA dan SMK di Pandeglang dimulai
Pembelajaran tatap muka SMA dan SMK di Pandeglang dimulai (Foto: Rifat Alhamidi)
Pandeglang -

Pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMA-SMK di Pandeglang, Banten mulai diberlakukan. Sejumlah sekolah telah menyiapkan berbagai aturan agar proses pembelajaran di ruang kelas bisa berjalan meski di tengah situasi pandemi COVID-19.

Salah satunya terlihat di SMAN 6 Pandeglang. Pantauan detikcom, Rabu (1/9/2021) pukul 09.00 WIB, beberapa ruang kelas di sekolah ini mulai diisi oleh siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. Rombongan belajar pun dibagi maksimal 18 siswa dengan menerapkan prokes yang ketat.

Kepala Sekolah SMAN 6 Pandeglang Nursalim mengatakan, pembelajaran tatap muka di sekolahnya saat ini masih diuji coba. Pihak sekolah masih perlu memberikan sosialiasi kepada siswa terkait prokes agar pembelajaran di ruang kelas tidak menimbulkan klaster baru virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini masih diuji coba, cuma beberapa kelas yang siap PTM. Kami rencananya baru akan mulai pekan depan untuk pembelajaran tatap muka ini," katanya saat berbincang dengan detikcom di Pandeglang, Banten.

Selama uji coba ini, pihak sekolah akan mempertimbangkan kondisi belajar siswa yang mengikuti PTM. Jika tak ada kendala, PTM bisa dilanjutkan sembari mempertimbangkan penambahan kapasitas jumlah siswa yang belajar secara tatap muka.

ADVERTISEMENT

"Prokesnya mulai dari pake masker, jaga jarak, membawa handsanitiser dan membawa alat makan dari rumah kami sosialisasikan dulu, mudah-mudahan anak-anak ini lebih siap untuk PTM terbatas," ungkapnya.

Nursalim menyebut, pihak sekolah akan mengevaluasi secara rutin pelaksanaan PTM. Hasil evaluasi itu nanti akan dilaporkan ke Dindikbud Banten sesuai arahan Gubernur Wahidin Halim.

"Kami evaluasi plus minusnya, jika nanti dirasa nyaman mudah-mudahan bisa dikembalikan ke keadaan semula. Tapi memang tidak bisa normal seperti dulu lagi yah, karena jadwal pembelajarannya juga dibagi dua shift di setiap kelasnya," tuturnya.

Selain di SMAN 6, sekolah tatap muka juga mulai digelar di SMKN 1 Pandeglang. Proses pembelajaran di sekolah ini pun telah diatur dengan membagi rombongan belajar maksimal 18 siswa di setiap kelasnya dengan menerapkan prokes yang ketat.

"Sudah mulai digelar, kang. Jadwal belajarnya juga dibagi, ada yang kelas pagi dan kelas siang," kata guru di SMKN 1 Pandeglang, Deny Surya Permana kepada detikcom.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Tabrani sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) SMA-SMK pada Rabu 1 September 2021. Seluruh kepala sekolah sudah diberi instruksi agar mematuhi aturan belajar yang berlaku selama pandemi.

Salah satu aturannya yaitu minimal PTM siswa harus 50 persen dari kapasitas. Pembagian waktu pembelajaran dilakukan bergantian antar siswa angkatan.

"Misalnya apakah sekarang Kelas X, besoknya kelas XI atau XII, besoknya lagi kembali ke kelas X," kata Tabrani.

Kemudian, waktu pembelajaran dikurangi tanpa ada jam istirahat. Jika satu jam pelajaran biasanya 45 menit maka di masa darurat ini dikurangi jadi 30-35 menit. Siswa juga bisa pulang lebih cepat dengan waktu paling lama hingga pukul 10.30 WIB.

Setiap sekolah juga harus mendahulukan mata pelajaran yang sifatnya esensial dan praktik. Dilarang ada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Pihak sekolah juga melarang ada kantin yang buka selama PTM terbatas ini untuk menghindari kerumunan. Bila perlu, kepala sekolah menyarankan agar siswa membawa makan dan minum masing-masing dari rumah.

"Pelajaran praktik yang produktif itu didahulukan. Atau mata pelajaran adaptif eksakta perlu pendalaman pada saat penyampaian materi guru," pungkasnya.

(mud/mud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads