Jalan menuju SD Dua Tugu, Kota Tasikmalaya dihalangi benteng oleh pemilik lahan. Setelah Dinas Pendidikan bernegosiasi, pemilik lahan akhirnya memberikan secuil akses untuk pelajar.
Lebar jalan yang diberikan hanya setengah meter dianggap kurang memadai. Pihak Disdik berupaya membeli setengah meter lagi, namun belum menemui titik temu.
"Kami sudah coba komunikasi dengan pemilik lahan. Secara lisan mau ngasih setengah meter tapi gak cukup. Kami mau beli setengah meter lagi biar jadi semeter dengan anggaran ada 200 juta kami siapkan. Tapi masih belum ada solusi," kata Mohammad Dani, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya di kantornya, Rabu (01/09/21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika upaya ini menemui titik buntu, maka Dinas Pendidikan memiliki rencana lain. Sejumlah warga yang memiliki lahan di belakang Sekolah sudah menghibahkan tanahnya untuk jalan. Totalnya puluhan sampai ratusan meter persegi.
"Kalau buntu ada solusi lain. Alhamdulillah masih ada warga yang baik hati hibahkan tanahnya untuk jalan masuk sekolah walau dari belakang," kata Dani.
Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya pastikan terdapat belasan sekolah dasar negeri yang alami nasib serupa. Mereka tidak memiliki akses jalan yang memadai karena berada di pemukiman padat.
"Ada sih pak kalau satu kecamatan ada dua saja sekolah yang sama nasibnya. Artinya akses jalan masuknya gak memadai. Karena memang kondisinya ada dilokasi padat dan berbatasan dengan tanah orang."Kata Dani.
Komite sekolah mengaku senang dengan hadirnya hibah untuk jalan masuk sekolah SDN Dua Tugu. Namun, komite kesulitan untuk membangun jalan karena keterbatasan anggaran.
"Kami serahkan ke Dinas Pendidikan juga kalau memang ada hibah untuk bangun jalannya," kata Agus, Komite SDN 2 Tugu.
Diberitakan sebelumnya, nasib miris justru dialami siswa SDN 2 Tugu diawal pembelajaran tatap muka.
Akses jalan dari depan menuju sekolah ditutup pemilik lahan dengan benteng setinggi dua meter.
Siswa dan guru terpaksa menggunakan jalan lewat belakang sekolah. Selain lebih jauh tanpa akses kendaraan umum, jalan yang dilintasi juga sempit melalui persawahan.
Simak Video: Buntut Sekolah di Tasik Terhalang Benteng, Warga Hibahkan Tanah