Sistem pembelajaran tatap muka terbatas hari pertama mulai dilaksanakan oleh sebagian satuan pendidikan di Kabupaten Sumedang, Senin (30/8/2021). Seperti yang di SMPN 1 Sumedang, dalam pelaksanaannya menerapkan pembagian waktu belajar menjadi dua shift.
Dari pantauan detikcom di sekolah tersebut, para siswa sudah mulai bisa menikmati pembelajaran tatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat, mereka duduk sendiri-sendiri di ruang kelas yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh pihak sekolah sebelumnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sumedang, Asep Ruhendi mengatakan dalam pelaksanaan tatap muka terbatas, SMPN 1 Sumedang menerapkan pembagian waktu belajar menjadi dua shift. Shift pertama dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB, sementara shift kedua dimulai pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.
"Jadi kita beri jeda dulu selama satu jam sebelum pergantian shift dimulai agar tidak terjadi kerumunan bagi yang mau memulai belajar dengan yang baru datang hendak belajar," ungkap Asep kepada detikcom di Sekolah tersebut, Senin (30/8/2021).
Asep menjelaskan pembagian dua shift waktu belajar ini bukan dikarenakan kekurangan ruang sekolah namun lebih kepada menjaga agar tidak terjadi kerumunan. Untuk menjaga hal itu, sebut dia, dari 11 rombongan belajar yang ada di SMPN 1 dibagi ke dalam dua shift, dengan menerapkan sistem ganjil genap.
"Semisal 7A1 ganjil atau 7A2 genap dan seterusnya sampai 7K karena sebelas rombel, jadi 7A1 atau 7A ganjil itu dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB, kemudian nanti pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB dikosongkan dulu, ada jeda waktu dilanjutkan oleh 7 A genap agar tidak terjadi kerumunan," paparnya.
Asep melanjutkan dalam setiap shiftnya pihak sekolah hanya mengadakan dua jam mata pelajaran. Jadi, kata dia, setiap pelajarannya hanya satu jam dalam waktu normal.
"Untuk mata pelajarannya dilaksanakan 2 jam pelajaran alias 60 menit, satu jam normal setiap pelajarannya," terangnya.
Selain itu, kata dia, sistem pembelajaran tatap mukΓ terbatas juga akan digilir di setiap minggunya bagi masing-masing kelas. Semisal, Minggu pertama oleh kelas 7, minggu kedua oleh kelas 8 dan minggu ke tiga oleh kelas 9.
"Minggu ke empat dipakai untuk membersihkan sekolah dan evaluasi pelaksanaan, nah kan kelas 7,8,9 hanya satu minggu maka dalam 3 minggu sisanya dilakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," terangnya.
Meski model tatap muka yang paling ideal, tambah dia, namun dengan sistem pembelajaran tatap muka terbatas yang diterapkan di SMPN 1 semoga tidak terlalu jauh dengan target kurikulum yang diharapkan.
"Walau pun model tatap muka yang paling ideal namun semoga siswa tidak terlalu lost learning dengan model yang kami terapkan, apalagi ini siswa SMP," pungkasnya.