Pemerintah Kota Bogor menambah sentra vaksinasi menjadi 68 kelurahan di Kota Bogor. Menggunakan vaksin Pfizer, Pemkot Bogor menyasar warga usia 12-17 tahun.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor, Irwan Riyanto mengatakan, vaksinasi serempak ini akandigelar 26-28 Agustus di setiap kelurahan dengan target 300 warga setiap kelurahan di suntik vaksin.
"Vaksinasi di 68 kelurahan dimulai besok, Kamis (25/8) hingga Sabtu (27/8) di 68 titik kelurahan. Vaksin yang digunakan vaksin Pfizer. Kita prioritaskan untuk anak sekolah atau remaja usia 12-17 tahun, tetapi masyarakat umum juga bisa," katanya di Balai Kota Bogor, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwan menyebut, saat ini ketersedian vaksin Pfizer ada 10.725 vial dengan pengunaan 1 vial untuk 6 orang atau untuk 64.300 orang dengan interval 21 hari.
"Persyaratan peserta vaksin membawa fotocopy E-KTP/Kartu Keluarga, Surat Keterangan Domisili dari RW/Kelurahan (Jika bukan penduduk setempat), Surat Kendali Vaksin (Dapat diperoleh di RT/RW) dan membawa alat tulis (pulpen)," imbuhnya.
Irwan mengatakan, upaya percepatan vaksinasi di 68 kelurahan ini juga untuk mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor yang sudah mendapatkan 'lampu hijau' dari Presiden Joko Widodo, dengan syarat para pelajar sudah disuntik vaksin.
"Selain persiapan PTM juga untuk membuka sektor ekonomi, seperti misalnya ke mal. Kata kuncinya kita ingin membentuk Herd Immunity," jelasnya.
Di sisi lain, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor telah membentuk tim Satgas Vaksinasi beranggotakan 18 kepala dinas di lingkungan Pemkot Bogor sebagai direktur sentra vaksin dan melaunching bus vaksinasi.
"Tujuannya mempercepat target vaksinasi dalam membantu dinkes, camat dan lurah dalam mobilisasi warga ke sentra vaksin," kata Irwan.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menambahkan, sasaran vaksinasi remaja di Kota Bogor ada 104.417 orang.
"Saat ini untuk dosis 1 sebanyak 16.423 orang (15,56 persen) dan dosis 2 sebanyak 7.643 orang (7,32 persen)," katanya.
(ern/ern)