.webp)
Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi untuk mengejar herd immunity dengan menggandeng berbagai pihak. Salah satunya melibatkan lingkungan pesantren.
Dalam mendukung upaya pemerintah ini, LDII di berbagai tingkatan, terus membantu menekan angka COVID-19, terutama di sekitar pesantren yang bernaung di bawah LDII.
"Kami memiliki setidaknya 200-an lebih pondok pesantren. Di pesantren ini merupakan tempat berkumpulnya ratusan hingga puluhan ribu santri. Belum lagi warga di sekitar, yang menciptakan perputaran ekonomi yang unik," kata Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pandemi COVID-19 membawa dampak pada pesantren-pesantren tersebut. Para santri rentan terhadap pandemi, karena kehidupannya bersifat komunal. Sementara ketika pesantren-pesantren sepi, roda perekonomian juga berhenti berputar.
"Kami sejak Mei 2021, mendorong pesantren-pesantren bekerja sama dengan TNI-Polri, Dinas Kesehatan, hingga Puskesmas mengadakan vaksinasi massal," ungkap Chriswanto.
Langkah LDII mengadakan vaksinasi massal berbasis pesantren didukung banyak pihak. Termasuk pemerintah daerah setempat.
Sejalan dengan kegiatan vaksinasi di daerah lain, vaksinasi di ponpes-ponpes binaan DPW LDII Jawa Barat juga melaksanakan vaksinasi serupa.
Ketua DPW LDII Jabar Dicky Harun mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di ponpes-ponpes binaan LDII itu sesuai dengan instruksi pengurus pusat. Tujuannya untuk melancarkan program pemerintah agar tercipta herd immunity di kalangan ponpes, sehingga ponpes bisa melaksanakan pelajaran secara tatap muka.
"Vaksinasi di ponpes-ponpes ini, tujuan utamanya sebagai kontribusi LDII untuk bangsa. Selain itu, manfaatnya juga berguna bagi lingkungan ponpes itu sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sehingga bisa saling bahu membahu membuat herd immunity di lingkungannya," ujarnya.
Dicky menambahkan, hampir seluruh ponpes binaan LDII telah melaksanakan vaksinasi bagi santri, pengasuh, guru, dan keluarga ponpes. Pelaksanaannya merupakan kerjasama DPD LDII Kota/Kabupaten dengan Polres dan Kodim setempat. Bahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Sumber Barokah dan Rawa Gabus, Karawang, merupakan Kerjasama DPW LDII Prov Jabar dengan BIN Da Jabar.
"Pelaksanaannya ada yang merupakan kerjasama DPD dengan TNI-Polri, ada juga kerjasama DPW LDII Jabar dengan pihak terkait, seperti BIN Da Jabar dan Klinik Medika Antapani, Bandung," jelasnya.
Tak hanya LDII, berbagai pihak dari mulai partai politik hingga politisi di Jabar pun bahu membahu melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 ini, salah satunya yang dilakukan Partai Nasdem.
Partai di Jabar Percepat Vaksinasi
Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai Nasdem Jawa Barat Rajiv menargetkan 1.000 warga Kabupaten Bandung terjaring vaksinasi massal. Dengan upaya vaksinasi massal tersebut, diharapkan herd immunity segera terbentuk di Kabupaten Bandung.
"Target vaksinasi setiap kami menggelar vaksinasi massal terus bertambah. Sebelumnya mencapai 500 hingga 800 orang, kali ini target kita sebanyak 1.000 warga Kabupaten Bandung dapat mengikuti vaksinasi massal ini," katanya kepada detikcom.
Rajiv menyebut, vaksinasi massal yang digelar partainya itu akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pihaknya membantu pemerintah dalam menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bandung.
"Kegiatan vaksinasi massal ini sebagai upaya kita membantu pemerintah agar masyarakat sehat. Jika semua masyarakat mempunyai kesadaran untuk vaksin, ya kita cepat pulih dari Covid-19," sebutnya.
Menurutnya, dalam setiap vaksinasi massal yang dilakukan Partai Nasdem, pihaknya menugaskan kepada semua kader partai untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan vaksinasi massal ini dapat dimanfaatkan semua warga di Kabupaten Bandung.
"Kegiatan vaksinasi massal ini tidak hanya diikuti kader partai kami saja, melainkan juga difokuskan juga untuk warga Kabupaten Bandung," pungkasnya.
(wip/mud)
