Pemerintah Kabupaten Bandung terus mengebut vaksinasi ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan (nakes). Dinas Kesehatan mengakui angka nakes yang sudah divaksin booster masih rendah.
Dinas Kesehatan mencatat, total nakes di Kabupaten Bandung sekitar 7.653 nakes. Sementara nakes yang sudah divaksin Moderna belum sampai setengahnya.
"Kalau yang booster baru 20,72 persen, baru 1.596 yang sudah dibooster. Masih berproses," ujar Han Han kepada detikcom, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (24/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan, ada beberapa kendala yang menyebabkan tersendatnya proses vaksin booster. Di antaranya karena efek samping yang lebih berat dibanding vaksin yang lain seperti Sinovac.
"Begini, vaksin moderna satu vial itu untuk 14 dosis untuk 14 orang. Jadi kita harus maping banget, jangan sampai ada dosis yang terbuang. Di hari yang sama harus minimal 14 orang yang disuntik," ujar Han Han.
"Kemudian, efek moderna itu lebih berat dibanding Sinovac atau Astra Zeneca, jadi dari segi demam, ada pusing dan lain lainnya," lanjutnya.
Atas dasar tersebut, Dinkes Kabupaten Bandung tidak memungkinkan melakukan vaksinasi booster secara serentak. Ditakutkan, dengan cara serentak, akan mengganggu pada pelayan.
"Jadi dalam satu institusi, enggak sekaligus semua divaksin, mungkin ada dua gelombang. Supaya tidak terganggu pada pelayanan," katanya.
"Contoh kami di Dinas Kesehatan melaksanakan vaksin booster di hari Jumat, kan Sabtu Minggu libur bisa istirahat," pungkasnya.
(mud/mud)