Imbas PJJ, Kadisdik Kuningan: Ada Siswa Belum Bisa Baca-Tulis

Imbas PJJ, Kadisdik Kuningan: Ada Siswa Belum Bisa Baca-Tulis

Bima Bagaskara - detikNews
Selasa, 24 Agu 2021 13:38 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom).
Kuningan -

Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada dunia pendidikan dimana proses pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh melalui daring. Hal itupun memberikan efek negatif seperti yang ditemukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan Uca Somantri.

Saat ditemui detikcom di kantornya, Selasa (24/8/2021), Uca mengaku menemukan beberapa siswa kelas dua sekolah dasar (SD) yang masih belum bisa membaca maupun menulis. Hal tersebut ia temukan setelah melakukan monitoring ke beberapa sekolah di Kabupaten Kuningan.

"Kita sadari betul selama pandemi COVID-19 sangat berdampak pada proses pembelajaran bagi anak-anak. Berdasarkan monitoring ke lapangan beberapa waktu lalu, saya cek ada siswa kelas dua yang belum bisa menulis, ini mengkhawatirkan sekali," kata Uca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uca menjelaskan adanya siswa yang belum bisa menulis tersebut tidak hanya disebabkan karena metode PJJ selama masa pandemi. Menurutnya ada juga tanggung jawab orang tua yang seharusnya ikut membantu para guru dalam memberikan pembelajaran selama PJJ.

Namun saat disinggung mengenai jumlah siswa di Kabupaten Kuningan yang belum bisa membaca dan menulis, Uca mengungkapkan tidak memiliki data pastinya.

ADVERTISEMENT

"Bukan dampak PJJ saja, kaitannya dengan proses belajar yang tidak saja menjadi kewajiban guru, karena ada tanggung jawab orang tua juga. Mungkin kemampuan orang tua memberikan pembelajaran kepada anaknya yang berbeda-beda," jelasnya.

"Sebetulnya orang tua di rumah harus mengajarkan anaknya baca tulis karena kan belajarnya di rumah. Tapi untuk datanya kita tidak ada karena kemarin hasil temuan di beberapa sekolah jadi kita tidak mendata. Bupati juga sudah meminta satuan pendidikan untuk mengejar ketertinggalan tersebut," lanjut Uca.

Masih kata Uca, untuk mengejar ketertinggalan tersebut Dinas Pendidikan sangat mengharapkan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah mulai dilaksanakan di Kabupaten Kuningan bisa meminimalisir dampak negatif dari metode PJJ selama ini.

Menurutnya saat ini semua satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD hingga SMP sudah dibolehkan melakukan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Makanya dengan sekarang ada PTM mudah-mudahan bisa meminimalisir dampak kurang baik itu khususnya untuk siswa kelas 1, 2 dan 3. Untuk PTM sendiri sekarang sudah dimulai, formulasinya harus 50 persen dalam satu kelas," tandasnya.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads