Ketersediaan vaksin Sinovac bagi usia remaja 12-17 tahun di Kota Bandung, Jawa Barat terbatas. Seperti diketahui, baru Sinovac yang bisa digunakan untuk vaksinasi COVID-19 remaja.
Anggota DPR RI Komisi I Fraksi PDI Perjuangan Junico BP Siahaan mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah untuk pemerataan distribusi vaksin Sinovac bagi remaja.
"Kita akan dorong lagi, kita akan sampaikan bahwa di Bandung karena Sinovacnya turun kita mohon pemerintah segera untuk mencari vaksin Sinovac di luar untuk segera dibagikan bagi anak-anak sekolah," kata Nico sapaan karib Junico BP Siahaan usai pantauan pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar DPC PDI Perjuangan Kota Bandung di Kiara Artha Park, Senin (23/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan sekolah dapat kembali melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka jika seluruh siswa sudah mendapatkan vaksin COVID-19.
Nico menilai, jika ketersediaan vaksin terbatas dan para siswa belum divaksin, pembelajaran tatap muka (PTM) lebih baik ditunda.
"Kalau yang lain belum boleh, yang divaksinnya belum banyak kita jangan memaksakan masuk sekolah. Karena risikonya sangat besar," ungkapnya.
"Kalau saya sih, anak saya SMA, maunya sih sekolah, tapi saya enggak berani mengambil risiko itu karena kita tidak berani bagaimana protokol kesehatan di sekolah, teman-temannya (prokes), orang kita aja yang dewasa masih sering sompral," tambah Nico.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan, untuk percepatan vaksinasi remaja terkendala persediaan vaksin.
"Untuk remaja ingin inginnya cepat, tapi terkendala vaksin, kenapa? Karena jenis vaksinnya hanya bisa Sinovac, kalau yang di atas 18 tahun banyak pilihan yang mulai datang tidak hanya Sinovac saja, ada Astazeneca dan jenis vaksin lainnya," kata Rosye belum lama ini.
Saat disinggung mengapa harus vaksin Sinovac, Rosye mengungkapkan, penggunaan vaksin jenis Sinovac untuk remaja setelah dilakukan penelitian.
"Dari penelitian, BPOM membolehkan untuk remaja ini 12-17 tahun," ungkapnya.
Rosye menyebut, untuk progres vaksin remaja di Kota Bandung sudah mencapai 10,04 persen.
"Progresnya lumayan, hari kemarin sudah 25.803 baru 10,04 persen karena memang baru mulai beberapa minggu pelaksanaan," sebutnya.
(wip/ern)