Seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikabarkan mengalami kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan. BMI perempuan inisial SH ini diketahui sudah menderitanya sejak 3 bulan terakhir.
Informasi yang diterima detikcom, SH kini berada di daerah Mansour street, Makkah, Arab Saudi. Akibat kehamilan ektopik yang dideritanya SH sudah 3 bulan terpaksa berhenti kerja.
"Saya tadi pagi ke sana, dia berada di sebuah kontrakan dengan kondisi tidak bekerja karena menderita Ektopik. Keluhannya dia merasa perih dan kerap mencengkram kuat-kuat perutnya," kata Imamul Ahyar, seorang aktivis Garda BMI kepada detikcom melalui aplikasi perpesanan, Senin (23/8/2021) dinihari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahyar menjelaskan status SH resmi berangkat sejak 2010 silam, jauh sebelum pemberlakuan moratorium. Menurut Ahyar saat ini kondisi SH sangat memprihatinkan.
"Kepada saya teman satu kontrakan SH ini menjelaskan, jika SH sempat dibawa memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit Kamis (19/8) lalu. Hasilnya mengejutkan, rahimnya bocor. Dokter tidak berani melakukan tindakan medis dengan alasan kurang lengkapnya peralatan di rumah sakit tersebut, Mereka menyarankan agar kami membawa SH ke rumah sakit milik pemerintah, setelah dipikir-pikir dia pilih pulang, khawatir jika terjadi sesuatu tidak diinginkan, karena itu kami minta dibantu agar dia secepatnya bisa dipulangkan," papar Ahyar.
Ahyar berharap KJRI benar-benar memberikan bantuan kepada BMI yang memang membutuhkan bantuan. "Intinya kita menuntut komitmen perwakilan Indonesia di sini, setiap unggahan mereka kan selalu akan mengutamakan perlindungan untuk warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan," ujar Ahyar.
Dari identitas yang diberikan Ahyar, diketahui SH berasal dari Kampung Papisangan, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
"Intinya kami berharap ada penanganan dari pemerintah terkait nasib BMI ini, kabar terakhir yang bersangkutan memang ingin pulang melalui jalur mandiri," pungkasnya.
(sya/ern)