Pekerja Migran Asal Sukabumi Diduga Dianiaya Majikan di Arab Saudi

Pekerja Migran Asal Sukabumi Diduga Dianiaya Majikan di Arab Saudi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 22 Mei 2020 16:04 WIB
Pekerja Migran Sukabumi
Rahmat Ramdani memperlihatkan foto wajah istrinya, Fujiyanti. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi -

Fujiyanti (26), pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Sukabumi, diduga menjadi korban penganiayaan majikannya di Tabuk, Arab Saudi. Korban mengabarkan kondisinya melalui percakapan pesan ke Imamul Ahyar, seorang aktivis Garda BMI di negara tersebut.

Dalam pengakuannya, korban kerap mendapat kekerasan fisik dari majikannya. "Kasus ini baru tadi malam saya dapatkan langsung dari korban, dia mengalami penyiksaan oleh majikan tempatnya bekerja. Diketahui korban penempatan tahun 2019," kata pria yang akrab disapa Ahyar tersebut melalui aplikasi perpesanan kepada detikcom, Jumat (22/5/2020).

Keluarga Fujiyanti, menurut Ahyar, telah mengadukan persoalan itu ke salah satu lembaga bantuan hukum, namun belum ada solusi apapun. Bahkan kasus tersebut juga sudah dilaporkan ke KBRI, namun mendapat jawaban yang kurang memuaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasannya karena virus Corona, sehingga mungkin pihak-pihak yang dimintai tolong tidak bisa berbuat banyak. Namun tanpa mereka (KBRI) sadari bahwa mereka diberikan kewenangan sebagai perwakilan di luar negeri," tutur Ahyar.

Nasib Fujiyanti, kata Ahyar, saat ini memprihatinkan. Berbagai kekerasan fisik dialami hanya karena tuduhan yang tidak bisa dibuktikan dan kesalahan kecil.

ADVERTISEMENT

"Korban saat ini hidup dalam ketakutan, bahkan terakhir dituduh mencuri telepon seluler oleh keluarga majikan. Saya pun menawarkan diri untuk membantu,tetapi belum dapat mandat dari keluarga. Disini saya hanya membantu follow-up kasusnya agar segera mendapat bantuan karena ini menyangkut nasib seorang pekerja migran," tutur Ahyar.

Fujiyanti berdomisili di Kampung Cibereum Tengah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Menurut Ahyar, saat ini kondisi korban agak sulit dihubungi lewat telepon.

"Pengakuan Fujiyanti ponselnya kadang dirampas majikan," kata Ahyar.

detikcom kemudian mengecek sejumlah dokumen yang diberikan oleh Ahyar. Suami Fujiyanti yaitu Rahmat Ramdani (26) diketahui tinggal di Kampung Cibereum Tengah, Sukabumi.

Rahmat membenarkan cerita tersebut. Ia mendapat kabar istrinya dianiaya sang majikan sejak dua pekan yang lalu.

"Istri saya mengirimkan foto katanya disekap, dipukuli oleh dua orang majikan. Bahkan dituding maling HP, dia mengalami luka di dahi, bagian iga dipukul tangan disiram air panas," tutur Rahmat.

Ia berharap istrinya segera dipulangkan oleh pihak pemerintah. Rahmat sudah mencoba berbagai cara, namun tidak membuahkan hasil.

"Sudah ke LBH di Cianjur, ke lembaga bantuan salah satu Ormas namun belum ada jawaban lagi. Saya berharap pemerintah Indonesia segera memulangkan istri saya. Saya juga pernah mengadu ke sponsor orang yang memberangkatkan istri tapi malah diadukan ke majikannya dan istri saya malah dianiaya lagi," tutur Rahmat.

Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads