Konflik perebutan takhta di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, masih berlanjut. Barisan dari Santana Kesultanan Cirebon menggembok gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon.
Menurut informasi yang dihimpun, penggembokan gerbang keraton itu dilakukan pada Selasa (17/8/2021) sekitar pukul 8.30 WIB. Selain menggembok, rombongan Santana Kesultanan Cirebon juga memasang spanduk bertuliskan 'Segel'. Tak berselang lama, sekitar pukul 09.00 WIB salah seorang menurunkan spanduk tersebut. Namun, gembok masih tetap terpasang hingga saat ini.
![]() |
Ketua Buhun Santana Kesultanan Cirebon Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja alias Pangeran Kuda Putih mengatakan penyegelan dan penggembokan gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan upaya pihaknya dalam menyampaikan aspirasi. Santana Kesultanan Cirebon mendesak agar keraton dibenahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami segel agar keraton dibenahi. Kami meminta agar ada mediasi. Pemerintah juga mau melakukan apa yang menjadi keinginan kami," kata Heru kepada awak media di Keraton Kaprabonan Cirebon, Selasa (17/8/8/2021).
Heru meminta agar aktivitas dan status sultan di Keraton Kasepuhan Cirebon dibekukan terlebih dahulu. "Keluarga sultan sekarang bukan bagian dari pewaris. Meski kami dianggap berebut takhta, statemen saya hingga sekarang tidak ada satu pun yang menyebut saya berhak menjadi sultan. Saya hanya ingin dirapihkan," kata Heru.
Sekadar diketahui, Santana Kesultanan Cirebon mengklaim sebagai keluarga atau turunan dari Sunan Gunung Jati. Konflik antara Santana Kesultanan Cirebon dengan Keraton Kasepuhan ini terjadi sejak tahun lalu.
"Komunikasi sejak tahun lalu, kami ingin bicara dengan mereka. Mungkin mereka menganggap bahwa kami ingin merebut tahkta," kata Heru.
detikcom sempat menghubungi pihak keraton. Namun, pihak keraton belum memberikan keterangan resmi hingga saat ini. Pantauan detikcom, sejumlah polisi masih berjaga di lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon.
(mso/mso)