Polda Jabar akan memberikan trauma healing kepada Bripda DH, seorang personel kepolisian yang diduga mengalami penganiayaan oleh seniornya. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan penanganan psikologis tersebut akan dilakukan Dokkes dari Sartika Asih.
"Kita selalu ada petugasnya, tentunya dari Dokkes Sartika Asih melakukan hal seperti itu karena apapun alasannya ini merupakan suatu kewajiban dari pihak dokter-dokter yang ada di situ," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A. Chaniago kepada wartawan di Mapolda Jabar, Sabtu (14/8/2021).
Erdi mengatakan kondisi anggota Polda Jabar tersebut berangsur pulih usai menjalani dua kali operasi di rumah sakit. Korban diketahui menderita luka di bagian perut setelah dianiaya seniornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini korban yang diduga dianiaya sudah berangsur sembuh, istilahnya sudah dilakukan recovery," ujar Erdi.
Bripda DH yang baru dilantik menjadi polisi mengalami dugaan penganiayaan pada Rabu (28/7). Dia diketahui merupakan anggota Dit Samapta angkatan 45.
"Diduga telah mengalami penganiayaan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan anggota Subdit Dalmas Dit Samapta Polda Jabar angkatan 44 dengan cara dipukul dengan tangan kosong ke bagian perut mengakibatkan korban dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung," ucap Hotma Agus Sihombing, kuasa hukum korban.
Hotma mengatakan akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka dalam. Bahkan, korban sempat mendapatkan operasi besar sebanyak dua kali. "Bahwa korban telah mengalami dua kali operasi. Selain itu, mengalami trauma," ujarnya.
Dia menuturkan sejauh ini belum diketahui motif penganiayaan tersebut. Pihaknya pun mendorong agar Polda Jabar mengusut insiden tersebut. "Meminta Propam dan Reskrimum Polda Jabar mengusut dan memproses secara tuntas terduga para pelaku penganiayaan dan atau pengeroyokan terhadap korban," tutur Hotma.
(yum/bbn)