Polisi mendalami kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota Polda Jabar kepada juniornya Bripda DH. Motif aksi senior menganiaya juniornya tersebut masih diusut.
"Sekarang masih dilakukan penyelidikan, pemeriksaan, ada beberapa saksi-saksi, baik saksi melihat, saksi mengalami dan saksi lainnya juga," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (10/8/2021).
Erdi mengatakan proses penyelidikan ini juga termasuk mencari motif utama penganiayaan tersebut. Polisi belum bisa menyimpulkan motif penganiayaan anggota Dalmas Polda Jabar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motifnya masih didalami, karena masih simpang siur, apakah ini memang bagian dari salah satu orientasi atau memang ada kegiatan lain tanpa sepengetahuan dari pimpinan, ini masih diselidiki," tuturnya.
Pihaknya berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut. Dia memastikan apabila terbukti bersalah, sanksi akan ditegakkan.
"Tentunya Propam berkomitmen, pimpinan Polda Jabar berkomitmen ini harus kita tuntaskan," kata Erdi.
Insiden tersebut dialami Bripda DH, anggota polisi yang baru dilantik. Dia mengalami dugaan penganiayaan itu pada Rabu (28/7) lalu.
"Diduga telah mengalami penganiayaan dan pengeroyokan dengan cara di pukul dengan tangan kosong ke bagian perut mengakibatkan korban dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung," ucap Hotma Agus Sihombing, kuasa hukum korban, Senin (9/8).
Hotma mengatakan akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka dalam. Bahkan, korban sempat mendapatkan operasi besar sebanyak dua kali.
"Bahwa korban telah mengalami dua kali operasi. Selain itu, mengalami trauma," ujar Hotma.