Tolong! Bayi Kembar Siam di Sukabumi Butuh Uluran Tangan

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 14:23 WIB
Foto: Bayi kembar siam asal (Syahdan Alamsyah/detikcom).
Sukabumi -

Suami istri Abdul Muslih (31) dan Evi Susanti (25), warga Perumahan Permata Indah Blok W, No 18, RT 18/03, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi mengaku kebingungan.

Bayi kembar siam mereka, Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira yang kini sudah berusia dua bulan belum menjalani operasi pemisahan. Biaya yang mereka butuhkan untuk operasi pemisahan tidak sedikit mencapai sekitar Rp 1,6 miliar.

Abdul bekerja di salah satu perusahaan jasa antar barang, sementara Evi berstatus sebagai buruh di salah satu perusahaan garmen. Penghasilan mereka jauh dari cukup untuk membiayai operasi pemisahan kedua buah hatinya.

"Kami dapat informasi itu untuk biaya pemisahan sampai Rp 1,6 miliar, soal ini kami sudah melaporkan kondisi anak saya ke pemerintah setempat dan yayasan untuk penggalangan dana biaya operasi," kata Abdul, Kamis (12/8/2021).

Kedua bayi itu lahir secara sesar dengan kondisi bagian dada berdempetan. Kelainan pada anak kedua dan ketiganya ini sudah terlihat saat di USG pada usia kandungan lima bulan. Dari hasil dari USG tersebut, dokter kandungan memberi tahu bahwa bayi mereka kembar siam.

"Dari mulai kandungan 6 sampai 7 bulan kita rutin dua minggu sekali ke Bandung, karena mendapat rujukan ke RS Hasan Sadikin. Pada Senin, 28 Juni 2021 bayi saya lahir melalui operasi sesar," ujar Abdul.

"Ketika melihat kondisinya kata dokter dari rumah sakit, tanpa operasi pemisahan, kedua anak saya tidak akan bisa hidup normal. Nantinya untuk aktivitas akan susah," sambungnya.

Abdul menceritakan saat operasi kelahiran, seluruh biaya ditanggung BPJS Kesehatan. Namun Abdul menyebut operasi pemisahan kedua anaknya harus dilakukan saat memasuki usia lima hingga enam bulan dan tidak ditanggung fasilitas BPJS.

"Kata dokter kalau kelamaan nanti ditakutkan ada kelainan di tulang punggung dan kepala," ucapnya.

Saat ini bayi tersebut ada di bawah pengawasan dokter anak dari Bandung yang bertugas di Rumah Sakit Sekarwangi Cibadak. Sebulan sekali dokter datang ke rumahnya untuk memberikan pelayanan secara gratis.

"Sebulan sekali dokternya suka ke sini memeriksa dan itu gratis," ujarnya.




(sya/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork