Selama pandemi COVID-19 penggunaan transaksi non tunai meningkat di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Hal itu dibuktikan dengan tumbuhnya puluhan ribuan merchant atau pelaku usaha yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Akhir Desember 2020 itu merchant QRIS kita ada sekitar 94.500 titik. Sekarang, hingga Juli sudah mencapai 150.000 merchant QRIS. Artinya meningkat sekitar 55.000 merchant QRIS," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon Bakti Artanta kepada detikcom di kawasan Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/8/2021).
Bakti Artanta mengatakan peningkatan jumlah pelaku usaha yang menggunakan QRIS akan selaras dengan transaksi non tunai. "Masyarakat mau tidak mau menggunakan transaksi secara digitial," kata Bakti Artanta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai peningkatan pelaku usaha dan masyarakat yang menggunakan QRIS karena pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2021 stabil. Namun, pihaknya tak menampik kondisi ekonomi kembali terganggu.
"Memang kondisi Juni dan Juli mulai ngerem lagi. Salah satunya karena ada PPKM. Tapi kita tetap optimis akan terus meningkat," katanya.
"Kalau untuk target pertumbuhan merchant QRIS kita semaksimal mungkin. Untuk target nasional itu tahun ini 2 juta merchant. Kota harapkan bisa meningkat hingga 200 ribu merchant," ucap Bakti Artanta menambahkan.
(mso/mso)