Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menyebut aksi melukai diri sendiri yang dilakukan pimpinan Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) di luar organisasi. PHRI menyebut aksi yang dilakukan oleh GB atas inisiatif sendiri.
"Bahwa pada tanggal 4 Agustus 2021 pukul 13.00 WIB di Jalan Wastukencana depan Balai Kota Bandung, di luar sepengetahuan organisasi telah terjadi peristiwa melukai diri yang dilakukan salah seorang anggota atas nama Gan Bondilie," ucap Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Organsasi AKAR sendiri berada di bawah naungan PHRI. Menurut Herman, berdasarkan hasil penelusuran apa yang dilakukan GB murni inisiatif sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kami amati, bahwa tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan adalah atas inisiatif yang bersangkutan sendiri," tuturnya.
"Tindakan tersebut adalah dampak dari bencana pandemic Covid 19 yang berlarut larut sehingga mengakibatkan terkaparnya pengusaha khususnya sektor pariwisata," sambung Herman.
Sementara itu, Ketua AKAR Jabar Arief Maulana menghargai upaya GB dalam memperjuangkan UMKM khususnya di sektor kuliner. Namun di sisi lain, dia tak membenarkan sikap yang diambil GB.
"Kami semua sangat menghargai perjuangan Bond Bond, namun kami tidak membenarkan atas sikap yang dilakukan secara pribadi seperti kejadian kemarin," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Menurut Arief, GB selaku pengurus memang kerap menerima curhatan dari para pengusaha UMKM saat kondisi pandemi ini. Sehingga, kata dia, pengorbanan GB bukan hanya untuk dirinya sendiri.
"Tapi buat kelangsungan UMKM untuk bisa bertahan dan bangkit. Sehingga jangan ada yang menganggap dia stress dan depresi, dia adalah pahlawan UMKM," tuturnya.
Arief menambahkan saat ini kondisi rekan-rekan UMKM tengah mengalami keterpurukan. Bahkan tak sedikit kafe maupun restoran yang terpaksa gulung tikar menghadapi kondisi saat ini.
Menurut Arief para pengusaha di lapangan berbenturan dengan kontrak yang sudah disepakati. Kontrak meliputi pinjaman modal baik perbankan maupun perorangan yang harus dilunasi, kontrak sewa tempat hingga kontraj kerja karyawan.
"Di tambah kesenjangan penghasilan saat ini ketika PPKM berlangsung di mana para pelaku kuliner kebingungan di sisi lain aparat negara tetap mendapat penghasilan yang pasti. Situasi ini yang memicu terjadinya tragedi di siang kemarin," kata dia.
Seperti diketahui, Aksi dugaan mencoba bunuh diri dilakukan seorang pria terjadi di Jalan Raya Wastukencana, tepatnya di depan Kantor Wali Kota Bandung.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi, Rabu (4/8/2021) sekitar Pukul 13.00 WIB tepatnya di depan Gerbang Barat Balai Kota Bandung.
Belakangan diketahui korban merupakan pengurus AKAR Bandung. Identitas tersebut terungkap setelah petugas PMI Kota Bandung menunjukan foto KTP milik korban.
(dir/mud)