Respons DPRD Bandung soal Pimpinan AKAR Nekat Coba Bunuh Diri

Respons DPRD Bandung soal Pimpinan AKAR Nekat Coba Bunuh Diri

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 05 Agu 2021 16:25 WIB
Seorang pria diduga mencoba bunuh diri di depan Balai Kota Bandung
Lokasi pimpinan AKAR Jabar lakukan aksi percobaan bunuh diri. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Sanjaya angkat bicara terkait aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jabar, inisial GB. Ediwin menyoroti banyaknya orang yang mendapatkan tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan dampak aturan PPKM.

"Turut prihatin dengan kejadian itu, dari sisi kemanusiaan kita merasakan yang bersangkutan dalam tekanan dalam hidupnya," kata Edwin via sambungan telepon, Kamis (5/8/2021).

"Dengan kondisi COVID-19 ini, banyak orang yang kesulitan, ya karena mereka tidak bisa melaksanakan aktivitasnya secara normal," dia menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ia mengungkapkan, banyak pengusaha yang bisnisnya tak beroperasi lantaran terdampak PPKM Level 4 di Kota Bandung. "Banyak pengusaha yang gulung tikar, banyak pekerja harian yang kesulitan mencari makan. Itu kan fakta," ujar Edwin.

Menurut Edwin, DPRD Kota Bandung bersama Pemkot Bandung terus berusaha untuk memberikan kebijakan terbaik kepada masyarakat. Tapi, politis Golkar ini menjelaskan, aturan PPKM Level 4 ini kebijakannya di tangan pemerintah pusat.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita dewan bersama Pemkot Bandung selama ini selalu berkoordinasi. Kita lakukan langkah yang bisa dilakukan, contoh misalnya Pemkot gulirkan bansos, walaupun itu tidak mencukupi. Masalahnya, kebijakan PPKM dari pusat," kata Edwin.

Senada diungkapkan Anggota DPRD Kota Bandung Erick Darmajaya. Dia menyayangkan aksi percobaan bunuh diri tersebut.

"Semuanya sedang prihatin, semua lagi prihatin. Memang, mereka yang di sana (pemerintah pusat) sedang memikirkan yang terbaik," ujarnya politisi PSI ini melalui sambungan telepon.

Menurutnya, aturan PPKM Level 4 ini bakal berdampak pada gejolak masyarakat. Bahkan, dia menambahkan, sejak penerapan PSBB di Kota Bandung banyak warga yang protes.

"Karena saat ini situasinya sangat darurat, RS penuh, obat-obat COVID-19 habis, gejala ini harus ditangani. Kejadian ini bukan untuk selamanya, sementara," katanya.

"Banyak juga pengusaha yang protes kepada kita, kenapa tokonya ditutup, dirazia sama Satpol PP, saya bilang ke pengusahannya saya juga punya usaha ditutup," ucap Erick melanjutkan.

Dia menilai aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan AG ini bermaksud mengetuk hati pemerintah. "Itu salah satu bentuk, perhatikanlah kita. Dia kan merasa tidak diperhatikan, jadi bagaimana lakukan sebuah aksi yang bisa diperhatikan," ujarnya.

"Sekarang sudah diperlonggar, sekat jalan sudah enggak ada, terus toko sudah boleh buka. Dine in sudah bisa 20 menit, di kafe dan restoran juga bisa, asal 20 menit. Mereka juga pasang imbauan di kafenya," tutur Erick mengakhiri wawancara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads