Sungai Cikaso, di Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi diduga tercemar asam sulfat. Air yang dulunya bening mendadak berubah keputihan, warga juga menyebut menemukan ikan yang mati diduga terpapar limbah dari salah satu pabrik penghasil bentonit.
"Ia banyak ikan yang mati, sayangnya saya lupa ambil gambar tapi sudah diserahkan ke pihak desa," kata Farid, warga Desa Bantarpanjang, kepada detikcom, Kamis (5/8/2021).
Farid mengatakan pihak perusahaan disaksikan sejumlah warga sempat mengukur kadar PH air Sungai Cikaso menggunakan alat pengukur. Hasilnya menunjukan nilai 5.5, Farid mengaku tidak mengetahui apakah kadar air dengan PH nilai 5.5 itu normal atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin menuntut bagaimana pihak PT tanggung jawab ke lingkungan, kemudian kepada masyarakat yang terkena limbah. Yang memberikan penjelasan (pencemaran) H2SO4 ini orang PT sendiri, tapi saya enggak paham soal kimia, yang saya tau itu bersifat korosif," papar dia.
Farid menduga pencemaran itu dilakukan berulang oleh pihak perusahaan, terlebih sejumlah eks pekerja di perusahaan itu menceritakan bahwa perusahaan memang sering membuang limbahnya ke sungai.
"Sudah jelas ini ada penyalahgunaan, perusakan lingkungan. Yang nyebut juga mereka, bahwa yang mereka buang itu limbah beracun. Makanya warga datang menuntut kemarin itu makin sore makin rame, saya datang pertama yang datang dari pihak Desa Neglasari, hanya tidak ada orator menunggu dari Bantat Panjang, kita perkiraan jam 13.00 WIB sampai jam 16.00 WIB. Terdampak dua desa Neglasari dan Bantarpanjang," kata Farid.
Diberitakan, sebuah pabrik penghasil bentonit di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi diduga mencemari aliran Sungai Cikaso. Ramai disebut warga, limbah yang dibuang mengandung H2SO4 atau Asam Sulfat.
Ramainya kabar tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mendatangi lokasi pabrik. Hasil pengecekan, aliran Sungai Cikaso dilaporkan sudah kembali jernih pasca dugaan pembuangan limbah tersebut.
"Tim kami sudah ini ya dengan perusahaan tersebut, kemudian saat ini sungainya sudah jernih kembali sudah bagus. Kemudian itu juga mau melaporkan seluruh aktivitas yang kemarin, kita belum bisa ini ya laporannya hari ini akan disampaikan," kata Dedah Herlina, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi kepada detikcom, Kamis (5/8/2021).