Temui Mahasiswa, Ridwan Kamil: Saya Tidak Masalah Dikritik

Temui Mahasiswa, Ridwan Kamil: Saya Tidak Masalah Dikritik

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 27 Jul 2021 19:51 WIB
Ridwan Kamil hadiahi dua pantun untuk Khofifah
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku terbuka dalam menerima kritikan, khususnya terkait penanganan COVID-19. Asalkan koreksi itu disampaikan dengan sopan dan berbasis data.

Pernyataan itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Emil itu, saat menggelar diskusi tentang PPKM bersama sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus secara virtual.

"Saya tidak masalah dikritik, yang penting sopan santun dalam memberikan kritik dan berbasis data," kata Emil, Selasa (27/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kang Emil mengatakan, beberapa kritikan yang ditujukan kepada pemerintah kerap kali tidak berbasiskan data. Contohnya, saat pengkritik membandingkan kondisi dalam negeri dengan luar negeri yang bias fakta.

"Harus kayak Singapura buktinya Singapura sekarang lockdown. Dulu Vietnam dipuji-puji, sekarang Vietnam keteteran baru mau vaksin. Lihat Euro (sepakbola Piala Eropa), iri. Dengan situasi ini harus dipahami," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Mahasiswa pun memberikan sejumlah pertanyaan kepada Kang Emil, salah satunya mengenai persentase vaksinasi di Jabar yang masih rendah. "Kita harus tabayun kalau melihat angka-angka di media. (Vaksinasi) memang rendah, karena dikasihnya untuk 5 juta manusia. Kalau persentase, kami pasti kecil karena dibandingkannya dengan 50 juta manusia," tutur Emil.

Lihat juga video 'Jokowi Jawab Kritik 'King of Lip Service': Ini Bentuk Ekspresi Mahasiswa':

[Gambas:Video 20detik]



Emil mengajak mahasiswa untuk turut melakukan aksi nyata dalam menangani pandemi dengan cara menjadi relawan dan berkolaborasi menghadapi pandemi.

"Sambil kita kritisi, mau enggak turun ke jalan jadi relawan, sambil membagikan sembako," ujarnya.

"Kami punya anggaran, tidak semua bantuan sosial ini penerimanya yang terdaftar. Misal ada PKL yang berasal dari luar Jawa Barat. Boleh mahasiswa sambil kritisi, sambil demo pun enggak ada masalah. Tapi sambil membagikan sembako," kata Emil menambahkan.

Ketua Badko HMI Jawa Barat Khoirul Anam mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam membantu penanganan pandemi ini. Namun, dia mengaku sering kesulitan untuk menghubungi perwakilan pemerintah.

"Jangan sampai ada kolaborasi, tapi nanti siapa yang bisa kita hubungi?" ucap Khorul.

Ketua Umum IMM Jawa Barat Deni Safrudin berharap ajakan kolaborasi ini bisa benar-benar direalisasikan. "Kami ingin ketika 'perang', jenderal lapangannya pak gubernur. Tapi terkadang kita sulit berkomunikasi dengan bapak. Kami akan nurut, maka dari itu komunikasi harus sampai. Jangan sampai ketika bapak memerintahkan 'tembak', tapi kami masyarakat masih belum tahu," ujar Deni.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads