Soal Aksi 'Jokowi End Game', Maman Imanulhaq: Hanya Bergaung di Medsos

ADVERTISEMENT

Soal Aksi 'Jokowi End Game', Maman Imanulhaq: Hanya Bergaung di Medsos

Bima Bagaskara - detikNews
Senin, 26 Jul 2021 15:18 WIB
Maman Imanulhaq
Foto: Maman Imanulhaq (Bima Bagaskara/detikcom).
Majalengka -

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq menyebut rencana aksi demi 'Jokowi End Game' hanya ramai di media sosial. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya kelompok yang berani turun untuk melakukan aksi tersebut.

"Isu yang menyebar di media sosial tentang kegagalan pemerintah dan termasuk upaya Jokowi mundur adalah upaya yang tidak rasional, tidak berdasarkan fakta dan tidak mendapat dukungan dari rakyat," kata Maman saat ditemui di Ponpes Al Mizan Majalengka, Senin (26/7/2021).

"Saya melihat ajakan seperti 'Jokowi End Game' itu hanya bergaung di medsos dan secara nyata tidak ada satu kelompok pun yang turun dan tidak ada yang mencoba untuk melakukan itu," ucap Maman menambahkan.

Menurut Maman dengan hanya ramainya isu provokasi 'Jokowi End Game' di medsos itu menandakan sejauh ini rakyat Indonesia masih percaya Jokowi telah bekerja maksimal khususnya dalam menangani pandemi COVID-19.

"Ini membuktikan bahwa mayoritas rakyat itu percaya Jokowi sudah bekerja dan Jokowi juga meminta rakyat untuk berpartisipasi aktif mengatasi pandemi, jadi tidak hanya top down tapi juga bottom up," katanya.

Anggota DPR Komisi VIII ini juga mengungkapkan bahwa saat ini dukungan terhadap Jokowi sebagai Presiden Indonesia baik dari partai politik maupun para elite masih sangat kuat.

"Kedua kita tahu konstitusi kita tidak mudah menggulingkan Presiden karena ada mekanisme, sampai saat ini dukungan terhadap Jokowi dari parpol dan para elit masih sangat kuat," tegas Maman.

Oleh sebab itu adanya segelintir orang yang merasa tidak puas dengan kinerja Jokowi dan mengajak rakyat untuk melakukan hal yang inkonstitusional kata Maman adalah hal yang sangat tidak rasional.

"Maka ketidakpuasan segelintir orang yang mencoba mengajak rakyat untuk melakukan sesuatu yang institusional itu sangat tidak rasional dan tidak mendapat dukungan dari rakyat," tandasnya.

(mso/mso)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT