Polisi Bubarkan Massa Penolak PPKM
Usai berorasi di Balai Kota Bandung, massa pun langsung bergegas ke kawasan Dago. Tepat di Jalan Ir H Juanda yang mengarah ke Jalan Sulanjana dan Diponegoro massa ini berkumpul dan kembali menggelar orasi menolak PPKM Darurat diperpanjang.
![]() |
Karena mengganggu Ketertiban Umum dan tidak menjalankan prokes salah satunya banyak demonstran yang tidak menggunakan masker, akhirnya aksi unjuk rasa ini dibubarkan oleh pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ade-ade diharapkan untuk membubarkan diri, karena telah melanggar protokol kesehatan dengan berkerumun," ucap petugas melalui pengeras suara.
Kemudian, polisi bergerak melakukan tindakan tegas kepada para demonstran yang melakukan perlawanan. Tak memakan waktu lama, para demonstran yang berlarian ke arah Jalan Sulanjana dibubarkan petugas.
Demonstran Bawa Bom Molotov
150 demonstran, yang di antaranya pelajar SMP-SMA, diamankan polisi dalam aksi unjuk rasa ini. Tak hanya itu, polisi juga menemukan demonstran yang membawa molotov.
"Selama kita melaksanakan pembubaran, ditemukan bom molotov, yang dipersiapkan oleh kelompok mereka," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya.
Ulung mengatakan molotov itu didapat dari lima orang demonstran. Kelimanya saat ini sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
"Ada lima orang yang bawa molotov, nanti silakan bisa dilihat barbuk," kata Ulung.
![]() |
Saat disita polisi, molotov itu belum dilempar oleh demonstran. Polisi lebih dulu menangkap mereka beserta barang buktinya. "Belum, belum sempat, jadi sudah keduluan kita tangkap," ucap Ulung.
Selain itu, para demonstran ini menjalani swab antigen dan didapati tiga orang positif COVID-19.
Tiga orang dinyatakan reaktif usai menjalani tes swab antigen. "Dari hasil sementara untuk swab antigen, ternyata sudah ada tiga orang dinyatakan reaktif," ujar Ulung.
(wip/bbn)