Tingkat keterisian ruang perawatan atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di RSUD Ciamis kondisinya penuh per 12 Juli 2021. Bahkan saat ini ada 12 orang masuk dalam waiting list atau menunggu giliran.
Direktur RSUD Ciamis Rizali Sopiyan membenarkan kondisi tersebut. Padahal sebelumnya pihak RSUD Ciamis telah menambah 9 bed perawatan pasien COVID-19.
"Total ruang perawatan untuk pasien COVID-19 di RSUD Ciamis sebanyak 65 bed. Semuanya sudah terisi, sudah penuh. Ada waiting list 12 orang," ujar Rizali saat ditemui usai rapat evaluasi COVID-19 di Setda Ciamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizali menjelaskan pasien yang kini dirawat berasal dari Kabupaten Ciamis, hanya ada 2 orang dari luar daerah yakni Tasikmalaya. Semuanya dalam kondisi gejala berat saat masuk ke RSUD Ciamis.
"Memang pasien dalam kondisi gejala berat. Belum bisa dipastikan itu varian delta atau bukan. Yang jelas pasien ini kondisinya harus langsung dirawat. Untuk yang waiting list tentunya dipantau juga," kata Rizali.
Kondisi BOR penuh tidak hanya terjadi di RSUD Ciamis tetapi juga di RSUD Kawali dan beberapa rumah sakit swasta di Ciamis. Sehingga kondisinya cukup mengkhawatirkan.
"Kami ingatkan kondisi ruang perawatan rumah sakit penuh, jadi protokol kesehatan harus betul-betul dilaksanakan," jelasnya.
Tidak hanya ruang perawatan yang penuh, Rizali pun menyebut kondisi ketersediaan oksigen terbatas. Upaya yang dilakukan, RSUD Ciamis telah mendapat pasokan bantuan dari Gubernur Jawa Barat sebanyak 10 tabung dan ditambah 10 tabung dari pengadaan RSUD Ciamis.
"Kami pun langsung memulangkan pasien COVID-19 yang kondisinya sudah membaik agar menjalani isolasi di rumah. Supaya yang masuk waiting list bisa segera masuk dan mendapat perawatan intensif," jelasnya.
Pemkab Ciamis bersama Forkopimda melakukan rapat evaluasi PPKM darurat Jawa-Bali di Aula Setda Ciamis, Senin (12/7/2021). Dalam seminggu pelaksanaan PPKM darurat, tingkat mobilitas masyarakat turun hingga 23 persen.
"Jadi dari google traffic, lighting dan kegiatan Facebook, Ciamis itu warnanya sudah kuning. Mobilitas masyarakat mengalami penurunan sampai 23 persen dan kita akan terus tingkatkan sampai 50 persen," ujar Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra usai memimpin rapat evaluasi.
Meski angka mobilitas masyarakat menurun, namun angka penambahan kasus COVID-19 di Ciamis masih terus bertambah. Hari Minggu (11/7/2021) terjadi penambahan 97 kasus, sehingga kasus pasien positif aktif sebanyak 1.375 orang.
Rinciannya, yang dirawat sebanyak 113 orang dan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.262 orang. Jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 245 orang, atau bertambah 4 orang dari hari sebelumnya.
"Untuk penurunan kasus COVID-19 tidak bisa dilihat sekarang karena PPKM darurat masih berjalan. Nanti setelah dua Minggu baru bisa diketahui data kasus COVID-19 setelah PPKM darurat selesai," kata Yana.
Menurut Yana, turunnya mobilitas masyarakat di Ciamis ini dampak dari upaya yang dilakukan selama PPKM darurat. Mulai dari penutupan beberapa ruas jalan, pembatasan jam operasional pelaku usaha hingga penutupan kegiatan non esensial.
"Untuk di perkotaan ini sudah membaik, mobilitas menurun. Arahan dari Menko sekarang operasi lebih ke pinggiran atau pedesaan. Di daerah-daerah kerumunan itu masih ada," katanya.
Meski demikian, Pemkab Ciamis tidak akan melakukan penutupan terhadap pasar Tradisional. Tapi ada pembatasan operasional, seperti sembako bisa buka sampai pukul 17.00 WIB. Sedangkan non sembako hanya sampai pukul 15.00 WIB. Pengunjung 50 persen dengan protokol kesehatan ketat.