Kawanan pemuda menyekap dan memerkosa tiga siswi SD-SMP di Pandelang, Banten. Pihak keluarga sudah melaporkan tindakan biadab mereka ke polisi.
Polisi turun tangan menyelidiki kasus kekerasan seksual ini dan memburu pelaku yang diketahui berjumlah tiga orang. "Masih diselidiki. Nanti kalau sudah ada penangkapan saya kabarin lagi yah," kata Kasatreskrim Polres Pandeglang AKP Fajar Mauludi, Kamis (8/7/2021).
Aksi durjana kawanan pemuda itu bermula saat tiga korban dijemput oleh dua pria, inisial R dan A, pada Kamis (1/7) siang. Tiga korban, yang masih memiliki ikatan keluarga tersebut, dibawa ke sebuah tempat di Pandeglang dengan modus mengajak mereka untuk makan bersama atau babacakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ini kan sepupuan, terus ada yang ngajak katanya mau babacakan. Keluarga enggak ada yang tahu cowoknya itu siapa, soalnya bilangnya cuma mau main terus babacakan sama teman," kata ayah salah satu korban saat menceritakan kisah pilu yang menimpa anaknya tersebut kepada detikcom di Pandeglang.
Di tempat tujuan, rupanya telah menunggu Z alias Acil. Mereka pun memulai acara babacakan itu di rumah R.
Selepas babancakan, sore harinya korban yang berusia 11 tahun merengek meminta diantarkan pulang. Namun, kawanan pemuda berdalih saat itu tidak ada kendaraan untuk mengantar tiga siswi tersebut kembali ke rumah dengan alasan motornya dipinjam teman.
"Tahunya sampai malam itu alasannya gitu terus (motor dipinjam). Terakhir mereka (pelaku) ini bilang ke anak saya sama sepupunya kalau motornya itu lagi ditambal di bengkel," ucap ayah korban.
Tonton juga Video: Perampok dan Perkosa ABG di Bekasi Dijerat Pasal Berlapis
Hingga malam hari, alasannya masih sama. Tiga pria dewasa itu menawarkan agar bocah-bocah perempuan ini menginap dan janji diantarkan pulang ke rumah pada esok harinya.
Karena tak punya pilihan, tiga korban menurut. Singkat cerita, kawanan pemuda itu memerkosa ketiga korban.
"Pas malam itu, keluarga semuanya sudah panik mencari. HP-nya semua juga enggak ada yang aktif, ditanyain ke temannya enggak ada yang tahu," ucap ayah korban.
Semalaman mencari, ayah salah satu korban itu tak kunjung menemukan kabar mengenai keberadaan anaknya beserta dua keponakannya yang lain. Bahkan, hingga besoknya, Jumat (2/7), keluarga korban belum mendapatkan kabar. Pada Sabtu (3/7) petang, ada warga yang memberitahu ayah korban itu bahwa sang anak dan dua keponakannya berada di rumah R sejak pamit dari rumah tiga hari.
"Pas udah dikasih tahu lokasinya, keluarga langsung ke sana (rumah R)," katanya.
Keluarga membawa tiga siswi SD-SMP itu pulang ke rumah. Waktu itu keluarga berpikir hal terpenting anak-anaknya sudah ditemukan. Keluarga belum jauh berbicara dengan kawanan pemuda tersebut yang saat ini dicari polisi.
Setibanya di rumah, sang ayah kaget bukan kepalang dengan pengakuan anak dan dua keponakan yang telah disekap dan diperkosa kawanan pemuda tersebut. "Mereka diperkosa. Hati saya hancur, pak. Malam itu saya sampai bingung harus gimana, begini amat nasib anak saya, kenapa harus jadi sasaran," ucapnya.
"Sudah dilaporin ke polisi. Pelaku harus dihukum setimpal, kalau bisa dihukum seberat-beratnya," kata ayah korban.