Rumah Sakit Al-Islam, Kota Bandung, Jawa Barat sementara tidak menerima pasien dengan keluhan sesak nafas. Kepala Dinas Kesehatan Ahyani Raksanagara membenarkan informasi tersebut.
Ahyani menyebut pihaknya terus melakukan pengecekan oksigen secara berkala di 29 rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bandung.
"Kondisinya saat ini kita cek seperti di RS Al-Islam untuk satu hari, setiap hari kita cek untuk suplai hari ini cukup gak, karena memang distributor dan agen (tabung oksigen) tidak bisa memastikan misalnya 3-4 hari kedepan," kata Ahyani via sambungan telepon, Senin (5/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahyani, pelayanan untuk pasien sesak nafas di Rumah Sakit Al-Islam akan kembali dibuka jika stok oksigen aman. "Jadi kalau hari ini dia hitung cukup, akan buka, sebabnya mengapa yang saya sampaikan buka tutup," ucapnya.
Menurutnya, untuk stok oksigen bagi pasien yang dirawat aman. "Sampai hari ini stok cukup, dia harus hitung dulu yang di dalam, di ICU, di tempat tidur di dalam, jadi harus hitung dulu," ujarnya.
Ahyani menyebut, jika pelayanan tidak dibatasi, rumah sakit mengkhawatirkan pasien yang sudah dilakukan perawatan.
"Intinya seperti itu, seluruh Indonesia seperti itu tidak ada kepastian, sehingga rumah sakit khawatir yang di dalam harus dilayani," sebutnya.
Atau rumah sakit tidak memiliki tabung cadangan atau tidak memiliki tempat untuk menampung oksigen.
"Dia tidak memiliki tabung cadangan atau sarana untuk menyimpan oksigen pasti akan sulit begitu habis harus cepat isi dan ada bahkan harus bawa tabungnya, itu yang menyulitkan mereka karena tidak memiliki cadangan besar," ujarnya.
(wip/mso)