Viral Pria KBB Urus Sendiri Jenazah Ayahnya yang Sempat Isoman, Ini Faktanya

Viral Pria KBB Urus Sendiri Jenazah Ayahnya yang Sempat Isoman, Ini Faktanya

Whinsu Pradana - detikNews
Rabu, 23 Jun 2021 16:38 WIB
Ilustrasi Pemakaman COVID-19
Foto: Ilustrator: Edi Wahyono
Bandung Barat -

Sebuah cuitan akun twitter @mbaupeh membuat geger jagat dunia maya. Cuitan tersebut menceritakan seorang warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menguburkan sendiri jenazah ayahnya yang sempat menjalani isolasi mandiri.

Secara garis besar, akun twitter @mbaupeh mengisahkan jika teman kakaknya merasa tak dibantu oleh tetangga saat mengurus hingga memakamkan jenazah sang ayah yang meninggal pada Minggu (20/6/2021) lalu.

Lantas seperti apa fakta sebenarnya di balik kisah yang viral tersebut? detikcom mengonfirmasi kabar tersebut ke seorang pengurus sekaligus humas RW setempat, Dadan Supardan yang diketahui sejak awal membantu proses pemulasaraan jenazah hingga pemakaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan menyebut pihak yang membuat utas di twitter tersebut tak sepenuhnya mengetahui bagaimana kronologis lengkap keterlibatan warga setempat sebelum almarhum berinisial M meninggal dunia hingga kemudian dimakamkan.

"Yang memviralkan enggak tahu kronologisnya seperti apa. Jadi anak almarhum chat dengan temannya, disampaikan lagi ke adiknya yang kemudian membuat postingan di twitter. Anaknya itu memang ikut memandikan, mengkafani, dan memandikan. Tapi bukan semuanya secara keseluruhan dia sendiri. Secara logika dia enggak bisa mengurus jenazah sendiri," ungkap Dadan kepada detikcom, Rabu (23/6/2021).

ADVERTISEMENT

"Seolah-olah kita dari kepengurusan acuh. Jadi kami sudah sangat membantu setiap ada yang seperti ini, sudah ada tim dan sudah pengalaman juga," kata Dadan menambahkan.

Dadan menceritakan bahwa istri dan anak pertama almarhum dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Namun hal itu tak lantas membuat ia dan warga lainnya berdiam diri tatkala keluarga tersebut meminta tolong membawa almarhum ke rumah sakit karena kondisinya kritis.

"Jadi awalnya kita dapat informasi hari itu almarhum kritis dan minta dibawa ke rumah sakit. Sampai kita meminjamkan ambulans ke desa. Tapi enggak lama istrinya teriak dan nangis, saya cek kondisi almarhum memang sudah tidak bisa tertolong. Saya talqin, enggak lama akhirnya meninggal," kata Dadan.

Saat itu belum diketahui secara pasti apakah almarhum positif atau negatif COVID-19 lantaran belum dilakukan test. Namun sebagai antisipasi pihaknya kemudian meminta pihak RSUD Cibabat melakukan pemulasaraan jenazah.

Namun petugas dari RSUD Cibabat tak kunjung datang lantaran baru saja mengurus jenazah positif COVID-19 lainnya. Keluarga tak sabar dan memutuskan untuk segera mengurus jenazah agar cepat-cepat dikebumikan.

"Anak dan adik istri almarhum sudah kesal karena ingin segera diselesaikan. Mereka agak emosi juga ke pengurus. Akhirnya saya pakai APD memandikan dan mengkafani jenazah dibantu keluarganya. Jam 14.30 WIB selesai disolatkan lalu dimakamkan seperti biasa. Karena ya itu tadi, belum dinyatakan positif karena belum diswab test," terangnya.

"Bahkan kebutuhan keluarganya saat isolasi mandiri pun dibantu pengurus RT dan RW. Jadi tidak benar kalau kami menelantarkan keluarganya sampai mengurus dan memakamkan jenazah almarhum seorang diri. Semoga ini meluruskan kabar yang beredar bahwa faktanya tidak demikian," tandasnya.

Sementara itu Kepala Desa Tanimulya Lili Suhaeli membenarkan jenazah yang dimaksud dalam cuitan twitter tersebut merupakan warganya.

Namun cerita yang dibagikan dalam utas twitter itu tidak sepenuhnya benar. Proses pemulasaraan tetap dibantu oleh warga setempat namun dengan proses pemulasaraan pada umumnya.

"Kejadiannya tidak seperti itu, karena pengurus dari awal itu sudah berusaha meminjam ambulans untuk membawa almarhum, tapi tidak sempat karena meninggal di rumah. Proses pengurusan yang dilakukan oleh anaknya hanya memandikan itu pun dikomandoi oleh Pak RW dan Ustaz Dadan," kata Lili.

(mso/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads