Antrean dan kerumunan warga terjadi di UPT Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung yang berada di Jalan Supratman. Warga yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan bebas narkoba dan rapid antigen bercampur dalam satu lokasi.
Pantauan detikcom, Rabu (23/6/2021) pagi, terlihat antrean dari mulai loket pendaftaran hingga pembayaran. Tak hanya itu, warga yang menunggu panggilan terlihat tidak jaga jarak. Bahkan, meski sudah dipasang tanda agar berjaga jarak di kursi yang disediakan, warga tak mengindahkan tanda tersebut.
Tidak ada petugas yang menegur warga yang berkerumun di tempat tersebut. Ada juga warga yang memilih menunggu dari kejauhan atau menunggu di taman karena takut dengan kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nunggu antrean, (mau tes) kesehatan dan tes narkoba. Daftar dulu, belum nunggu bayar ke loketnya, ini lagi nunggu bayar ke loketnya, belum diperiksa, kalau udah dapat loket mah enggak lama, nunggu belum sampai sejam," kata salah satu warga kepada detikcom.
Warga tersebut menunggu di taman karena khawatir ada warga yang melakukan rapid antigen. "Iya (ngeri)," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan antrean dan kerumunan disebabkan karena lonjakan kunjungan.
"Satu, memang terjadi lonjakan permintaan laboratorium. Terutama, permintaan keterangan sehat untuk kepentingan sekolah, kemudian terkait permintaan swab antigen dan swab PCR, memang ada lonjakan permintaan," kata Anhar via sambungan telepon.
"Kedua, ada beberapa petugas kami yang sakit, yang confirm (COVID-19). Sehingga, kami terlambat mengantisipasi hal tersebut, sehingga terjadi kerumunan atau lonjakan," kata Anhar menambahkan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, mulai Kamis (24/6) besok, akan ada penambahan petugas di laboratorium. "Sudah antisipasi buat besok kami tambah petugas untuk pengaturannya," ujarnya.
Anhar menyebut lonjakan pengunjung sudah terjadi dalam dua pekan terakhir. "Sebenarnya, lonjakan ini terutama seminggu atau dua minggu terakhir, terutama terasa sekali berbarengan dengan lonjakan kasus COVID-19 dan jadwal penerimaan calon mahasiswa dan siswa, mereka banyak sekali yang minta surat sehat dan surat bebas narkoba," katanya.
Menurutnya dalam sehari ada sekitar 200 warga yang datang ke Labkes Dinkes Bandung. Sementara jumlah petugas yang bertugas di laboratorium ada sebanyak 30 orang.
Saat disinggung warga yang hendak mendaftar untuk periksa kesehatan dan swab antigen bersatu, pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut.
"Itu, nanti yang akan kami atur, mulai besok akan diterapkan. Simpel saja, kami akan menarik meja pendaftaran, kalau kemarin di dalam sekarang akan ditarik agak ke depan. Peserta yang suda siap, langsung ke tenda, sementara yang lain yang nomernya (antrian) akan kami sebar, taman kamikan cukup luas," ujarnya.
simak video 'Awas! 160 Kasus Corona Varian Delta Ada di RI, Ini Persebarannya':