Angka keterisian ruang isolasi bagi pasien COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Kabupaten Bandung tersisa 5 persen lagi. Tersisa 16 bed dari total kasur yang dimiliki rumah sakit rujukan di Kabupaten Bandung.
Seperti dilihat detikcom di Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) per tanggal 21 Juni 2021, BOR di Kabupaten Bandung mencapai 95,32 persen.
"Okupansinya untuk Kabupaten Bandung berdasarkan laporan kemarin cukup tinggi kurang lebih ada 92 (hingga 95) persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (22/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka keterisian tempat tidur pasien Corona Kabupaten Bandung masih berada di atas rata-rata keterisian di Jawa Barat. Kemudian, dari total 342 tempat tidur, tersisa 16 bed yang tidak terpakai.
Masih dari Pikobar, dari semua rumah sakit tersisa 12 bed untuk hijau, 2 untuk kuning dan 1 untuk merah.
"(BOR) Ini cukup tinggi, jadi hampir sudah penuh semua," ungkap Grace.
Grace menyatakan warga yang positif lebih banyak melakukan isolasi mandiri. Di mana, lebih dari 50 persen melakukan isolasi mandiri.
"Ada yang dirawat, ada yang isolasi mandiri, kemudian ada yang dikarantina di BLK. Paling banyak sekarang isolasi mandiri di rumah masing-masing, kurang lebih jumlahnya ada 1.200 orang sampai 1.300," ungkap Grace.
Di tengah penuhnya keterisian tempat tidur, pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta agar kapasitas tempat tidur khusus pasien COVID di rumah sakit ditingkatkan, yang asalnya 20 persen menjadi 30 persen.
Kabupaten Bandung pun berencana menambah bed dan membuka sejumlah rumah sakit untuk rujukan pasien COVID, seperti RSUD Otto Iskandardinata. Di mana di sana akan tersedia sebanyak 234 bed bagi pasien COVID-19.
Lihat juga Video: Cegah Potensi Kerumunan, Jalan di Kota Bandung Ditutup